Transformasi pendidikan nasional melalui implementasi Kurikulum Merdeka membawa konsekuensi terhadap perlunya pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang lebih adaptif, reflektif, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik. Kurikulum ini menuntut perubahan peran guru dari pengajar menjadi fasilitator yang mampu mengelola pembelajaran kontekstual dan berbasis karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat implementasi Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran PAI di SMP Karya Serdang Lubuk Pakam serta menelaah sejauh mana pembelajaran tersebut mengakomodasi kebutuhan siswa secara nyata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus tunggal. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi kelas, wawancara mendalam dengan guru dan siswa, serta analisis dokumentasi perangkat ajar seperti RPP, modul, dan jurnal refleksi. Data dianalisis menggunakan pendekatan tematik dengan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka pada pembelajaran PAI telah berlangsung secara bertahap, dengan penyesuaian perangkat ajar dan strategi diferensiasi oleh guru. Namun, hambatan seperti keterbatasan fasilitas, minimnya pelatihan kontekstual, dan tantangan literasi masih menjadi kendala utama. Meskipun demikian, terdapat peluang besar dalam pengembangan pembelajaran berbasis nilai-nilai lokal dan spiritualitas siswa melalui inovasi yang bersumber dari konteks budaya religius masyarakat. Kesimpulannya, keberhasilan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran PAI memerlukan dukungan sistem pelatihan berkelanjutan, refleksi kurikulum yang adaptif, serta kolaborasi antara guru, sekolah, dan pengambil kebijakan untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan membumi.