Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

STUNTING SAAT BALITA SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT DIABETES MELITUS DI KEMUDIAN HARI : TINJAUAN LITERATUR Zahra, Yuliana; Djuwita, Ratna; Wijaya, Fikri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43488

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Kekurangan gizi ini menyebabkan perubahan permanen pada metabolisme tubuh, termasuk cara tubuh memproses glukosa dan insulin. Stunting saat balita memberikan dampak jangka panjang berupa resistensi insulin yang pada akhirnya meningkatkan risiko diabetes melitus saat dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dampak stunting saat balita terhadap risiko diabetes melitus di kemudian hari dari berbagai penelitian. Penelitian ini merupakan tinjauan literatur yang menggunakan metode PICO (Population, Intervention, Comparators and Outcome) dengan menelusuri basis data elektronik yaitu Cochrane Library, PubMed, Scopus dan Google Scholar serta dengan hand searching pada penelitian relevan lainnya. Tiga artikel didapatkan setelah melalui tahapan inklusi dan eksklusi yang ditetapkan. Hasil telaah menunjukkan adanya hubungan stunting saat balita dengan risiko diabetes melitus saat usia remaja dan dewasa. Akan tetapi, dua studi yang dilakukan di Brazil menunjukkan hubungan yang tidak bermakna secara statistik. Pada balita yang stunting, respons tubuh terhadap insulin menjadi tidak optimal, sehingga produksi insulin meningkat seiring waktu, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes melitus dalam jangka panjang. Hasil ini memperkuat bahwa pencegahan stunting sangat penting tidak hanya untuk pertumbuhan anak, tetapi juga untuk mencegah risiko penyakit tidak menular di masa depan, termasuk diabetes melitus. Diperlukan lebih banyak data epidemiologi yang meneliti hubungan antara stunting saat balita dan risiko diabetes melitus agar pemahaman mengenai hubungan ini semakin akurat.  
HUBUNGAN PENYAKIT INFEKSI DENGAN STUNTING PADA BALITA : TINJAUAN LITERATUR Nurmaliani, Rizki; Djuwita, Ratna; Wijaya, Fikri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43620

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang berdampak tidak hanya pada tingkat individu, tetapi juga pada tingkat masyarakat. Secara global, kejadian stunting masih banyak ditemukan pada anak berusia di bawah lima tahun. Selain itu, penyakit infeksi juga masih menjadi penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian pada anak terutama balita, Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara penyakit infeksi dengan stunting pada anak berusia di bawah lima tahun dengan menggunakan pendekatan tinjauan literatur. Metode yang digunakan adalah PICO (population, intervention, comparator, dan outcome). Penelusuran literatur dilakukan dengan mengakses basis data elektronik yang bersumber dari Medline (Pubmed), Cochrane CENTRAL, Proquest dengan menggunakan kata kunci berbahasa Inggris dan lens.org dengan menggunakan kata kunci berbahasa Indonesia. Proses penyeleksian literatur dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu identifikasi, penyaringan, dan menetapkan literatur terpilih. Tahapan ini digambarkan menggunakan diagram alir PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis). Dari hasil penelusuran didapatkan 3 artikel yang memenuhi kriteria yang dibutuhkan dimana 2 artikel menunjukkan hubungan yang bermakna antara penyakit infeksi dengan stunting, sedangkan 1 artikel menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara penyakit infeksi dengan stunting. Sebagian besar penyakit infeksi yang diamati adalah diare dan ISPA. Dapat disimpulkan bahwa penyakit infeksi (diare dan ISPA) berhubungan dengan kejadian stunting pada balita.