Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas di seluruh dunia, ditandai dengan keterbatasan aliran udara yang persisten, hipersekresi mukus, stres oksidatif, dan inflamasi saluran napas. Asetilsistein memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, yang telah menunjukkan manfaat bergantung pada dosisnya. Review ini menilai efektivitas dosis tinggi dari asetilsisitein pada pasien PPOK dalam memperbaiki luaran klinis dan frekuensi eksaserbasi. Studi Randomized Control Trial (RCT) dilibatkan dalam kajian literatur ini mengikuti daftar checklist PRISMA. Hasil review dari 6 RCT menunjukkan bahwa pemberian asetilsistein dosis tinggi (>400 mg perhari) secara signifikan dapat menurunkan frekuensi eksaserbasi, memperbaiki fungsi paru (FEV1, FVC, FEV/FVC), perubahan biomarker oksidasi dan inflamasi (Malondialdehid, Glutation, Glutation Peroksida, Cystein, C-Reactive protein). Kesimpulan dari penambahan terapi asetilsistein dosis tinggi mampu menurunkan frekuensi eksaserbasi dan perbaikan klinis secara signifikan dibandingkan plasebo