Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) merupakan salah satu mata pelajaran penting dalam perkembangan fisik dan mental siswa. Namun, dalam konteks pendidikan inklusif, guru PJOK menghadapi tantangan khusus ketika mengajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan, menelaah, dan menganalisis berbagai sumber akademik seperti jurnal, buku, artikel, dan laporan penelitian yang relevan dengan topik problematika guru PJOK dalam pembelajaran ABK. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil studi literatur yang dilakukan, beberapa poin penting terkait problematika yang dihadapi oleh guru PJOK dalam mengajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) telah ditemukan: 1. Kurangnya Kompetensi Guru dalam Pendidikan Inklusif 2. Minimnya Fasilitas dan Peralatan Pendukung 3. Sikap Guru dan Siswa Lain Terhadap ABK Berdasarkan hasil kajian literatur, penelitian ini menyimpulkan bahwa problematika yang dihadapi oleh guru PJOK dalam pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mencakup kurangnya pelatihan dan kompetensi guru, minimnya fasilitas olahraga yang inklusif, serta sikap negatif dari guru dan siswa lain terhadap ABK. Pembelajaran PJOK yang inklusif memerlukan penyesuaian metode pengajaran, penyediaan fasilitas yang memadai, serta peningkatan kerja sama antara guru PJOK dan GPK.