Terjadinya kejahatan disebabkan oleh berbagai faktor yang mendasarinya, salah satunya adalah kemiskinan. Terjadinya kejahatan saat ini sering kali dapat dikaitkan dengan keadaan seseorang yang miskin atau faktor lain yang terkait dengan sejarah mereka. Salah satu aspek yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya adalah kesejahteraan masyarakatnya, yang tercermin dari rendahnya tingkat kriminalitas di lingkungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan kausalitas antara indikator kemiskinan dengan perilaku kriminalitas di Kota Surabaya, dengan menggunakan data dari Badan Pusat Statistik periode tahun 2018 sampai dengan tahun 2022. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi kualitatif deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemiskinan, yang merupakan hasil dari faktor-faktor seperti kurangnya sumber daya manusia, keterbatasan pendidikan, pendapatan, birokrasi, dan kondisi lingkungan yang tidak kondusif, menyebabkan terjadinya tindak kriminal. Pemerintah belum memberikan bantuan yang signifikan atau menerapkan langkah-langkah untuk mengatasi kemiskinan dan kriminalitas, yang berdampak pada ekonomi kota Surabaya, pengangguran, risiko konflik sosial, tingkat kematian, dan pertumbuhan pemukiman.