Mahajaya, Nyoman Sarasuartha
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal WIDYA LAKSMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN ALAT PENGENALAN PROVINSI DI INDONESIA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA SDN 1 SEMPIDI BADUNG BALI Desnanjaya, I Gusti Made Ngurah; Nugraha, I Made Aditya; Mahajaya, Nyoman Sarasuartha
Jurnal Widya Laksmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal WIDYA LAKSMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
Publisher : Yayasan Lavandaia Dharma Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59458/jwl.v5i2.189

Abstract

Pembelajaran geografi di tingkat sekolah dasar di Indonesia seringkali terkendala oleh metode konvensional yang monoton, berdampak pada rendahnya pemahaman dan minat siswa, khususnya dalam mengenali provinsi-provinsi di Indonesia. SDN 1 Sempidi di Badung, Bali, menghadapi tantangan ini akibat keterbatasan media pembelajaran interaktif. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi efektivitas media pembelajaran berupa peta interaktif berbasis mikrokontroler untuk meningkatkan pemahaman geografis dan minat belajar siswa. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan participatory action research yang melibatkan lima tahapan sistematis: (1) identifikasi kebutuhan bersama mitra, (2) pengembangan alat peraga berbasis mikrokontroler AtMega 2560, (3) pelatihan dan pendampingan guru, (4) implementasi di dalam kelas, dan (5) evaluasi dampak menggunakan instrumen pre-test dan post-test pada 28 siswa kelas 6. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan siswa. Persentase siswa dengan pemahaman "Baik" dan "Sangat Baik" melonjak dari 39,7% pada pre-test menjadi 89,3% pada post-test. Sebaliknya, kategori "Tidak Baik" menurun drastis dari 50% menjadi hanya 7,1%. Peta interaktif terbukti menjadi solusi pedagogis yang efektif untuk mengatasi kesenjangan pembelajaran. Pendekatan multi-sensori (visual, auditori, taktil) berhasil meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa secara signifikan. Program ini juga berhasil membangun kapasitas guru untuk keberlanjutan pemanfaatan teknologi di sekolah.