Pembelajaran geografi di tingkat sekolah dasar di Indonesia seringkali terkendala oleh metode konvensional yang monoton, berdampak pada rendahnya pemahaman dan minat siswa, khususnya dalam mengenali provinsi-provinsi di Indonesia. SDN 1 Sempidi di Badung, Bali, menghadapi tantangan ini akibat keterbatasan media pembelajaran interaktif. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi efektivitas media pembelajaran berupa peta interaktif berbasis mikrokontroler untuk meningkatkan pemahaman geografis dan minat belajar siswa. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan participatory action research yang melibatkan lima tahapan sistematis: (1) identifikasi kebutuhan bersama mitra, (2) pengembangan alat peraga berbasis mikrokontroler AtMega 2560, (3) pelatihan dan pendampingan guru, (4) implementasi di dalam kelas, dan (5) evaluasi dampak menggunakan instrumen pre-test dan post-test pada 28 siswa kelas 6. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan siswa. Persentase siswa dengan pemahaman "Baik" dan "Sangat Baik" melonjak dari 39,7% pada pre-test menjadi 89,3% pada post-test. Sebaliknya, kategori "Tidak Baik" menurun drastis dari 50% menjadi hanya 7,1%. Peta interaktif terbukti menjadi solusi pedagogis yang efektif untuk mengatasi kesenjangan pembelajaran. Pendekatan multi-sensori (visual, auditori, taktil) berhasil meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa secara signifikan. Program ini juga berhasil membangun kapasitas guru untuk keberlanjutan pemanfaatan teknologi di sekolah.