Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Farmasi Tinctura

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak Metanol Biji Buah Dumbaya (Momordica cochinchinensis) Menggunakan Metode Liquid Chromatography- Mass Spectrometry Moh. Rasyid Kuna; Moh. Rivaldi Mappa
Tinctura Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v3i2.1950

Abstract

Biji buah dumbaya dipercaya oleh Masyarakat Gorontalo memiliki khasiat sebagai anti radang, mengobati gangguan hati, limpa, wasir, memar, luka infeksi. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan mengisolasi kandungan senyawa flavonoid ekstrak metanol dalam biji buah dumbaya (Momordica cochinchinensis) dengan menggunakan metode Liquid Chromatography–Mass Spectrometry (LC-MS). Desain yang digunakan adalah eksperimental laboratorium, identifikasi senyawa bahan alam menggunakan motode ektraksi dan kromatografi dilanjutkan pengujian Skrining Fitokimia senyawa Flavonoid hasil percobaan positif flavonoid terbentuknya garam flavilium pada saat penambahan Serbuk Mg dan HCl, diteruskan pengujian kromatografi lapis tipis menggunakan perbandingan pelarut N-Heksan dan Etil Asetat (6:1) dan kromatografi kolom gravitasi menggunakan eluen etil asetat dan metanol (9 : 1) didapatkan spot pemisahan terbaik, tahap terakhir pengujian alat (LC-MS) menunjukan waktu retensi 0,60 detik dengan perbandingan eluen asetonitrit : metanol (40 : 60) dan volume injeksinya 0,6 ml/mil menunjukan waktu retensi 1 menit 54 detik didapatkan senyawa flavonoid pada berat molekul 302 g/mol senyawa quarsetin menandakan bahwa isolat tersebut mengandung senyawa flavonoid.
Analisis Problem Kompatibilitas Pemberian Terapi obat Secara Intravena Terhadap Pengetahuan Dan Praktik Tenaga Kesehatan Di salah satu Rumah Sakit Kotamobagu: Analysis of Compatibility Problems of Intravenous Drug Therapy Administration with the Knowledge and Practice of Health Workers in a Hospital at Kotamobagu Kuna, Moh. Rasyid
Tinctura Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v6i1.6075

Abstract

Penggunaan obat secara intravena dapat mengakibatkan intoleransi, emboli, flebitis, infiltrasi dan ekstravasi jika persiapan, pencampuran dan pemberianya yang kurang tepat menyebabkan interaksi obat yang merugikan pasien, Ketidakcocokan terjadi ketika dua atau lebih obat digunakan melalui rute intravena yang sama atau dicampurkan dalam satu wadah yang sama sehingga menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kesadaran profesional kesehatan mengenai ketidakcocokan obat intravena dan frekuensi kejadiannya Metode penelitian dengan menggunakan kuesioner dan wawancara semi-terstruktur kepada Tenaga kesehatan. Hasil penelitian didapatkan adalah belum terdapat (LAF-BSC Laminar Air Flow- Biological Safety Cabinet) pada tititk ruangan yang terpisah, terhindar dari lalu lalang petugas, tidak dilakukan penilaian rutin terhadap kontaminasi mikroba dengan persentase 62,5% diruang NICU, literatur bahan aktif mengenai larutan pembawa, jenis pelarut, stabilitas, inkompatibilitas, interaksi obat dan waktu kadaluarsa sebesar 225%, pemeriksaan suhu tidak dilakukan secara berkala oleh petugas diruangan persentase sebesar 44%. Kesimpulan penggunaan teknik aseptik pada pencampuran sediaan steril masih kurang dengan memperhatikan kondisi ruangan. Fasilitas dan penyimpanan NICU sudah lengkap, namun terdapat beberapa kekurangan, antara lain: Penggunaan APD, ruang masih kurang diperiksa secara berkala untuk mengetahui adanya kontaminasi mikroba, kurangnya perolehan dan pemeliharaan literatur terkini tentang larutan pembawa, jenis pelarut dan bahan aktif mengenai stabilitas, ketidaktercampuran, interaksi dan tanggal kadaluarsa, dan kurangnya termometer yang dikalibrasi.