Kebutuhan air untuk tanaman meningkat secara signifikan karena tingkat penguapan yang tinggi dan kurangnya hujan saat musim kemarau. Salah satu kawasan yang memilki sedikitnya persediaan air adalah di Ibu Kota Nusantara (IKN), dan telah dilakukan perencanaan pembangunan Embung Studi ini bertujuan untuk menganalisis pola operasi embung G di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai upaya percepatan pembangunan Forest City. Lokasi studi berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dengan luas Daerah Tangkapan Air (DTA) sebesar 36 ha. Metode analisa hidrologi digunakan untuk memprediksi ketersediaan air di masa mendatang. Hasil analisa menunjukkan bahwa Embung G memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan air penyiraman tanaman sebesar 1,83 m3/hari, terutama pada musim kemarau. Perhitungan evapotranspirasi potensial menggunakan metode Penman Modifikasi dan analisis ketersediaan debit aliran menggunakan metode F.J Mock, dan pola operasi dengan rencana penyiraman selama 6jam/hari menunjukkan bahwa embung G dapat memenuhi kebutuhan air tanaman dengan efektif, dan Embung G dapat berperan penting dalam mempercepat pembangunan Forest City di IKN melalui pengelolaan air yang efektif.