Lenglengan (Leucas lavandulifolia) merupakan tanaman herbal dikotil yang tingginya mencapai 0,95 meter dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit, seperti luka, diabetes, demam, batuk, infeksi cacing dan bakteri, luka busuk, dan penyakit mikosis. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi antimikroba dari metabolit sekunder pada ekstrak etanol daun L. lavandulifolia terhadap bakteri Escherichia coli dan jamur Candida albicans, serta menentukan profil fitokimia ekstrak tersebut. Uji aktivitas antimikroba menggunakan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun L. lavandulifolia mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, polifenol, dan kuinon serta mampu menghambat pertumbuhan E. coli dengan daya hambat pada konsentrasi 100 µg/disc adalah 16,1 mm (kuat), pada konsentrasi 50 µg/disc sebesar 13,6 mm (kuat), dan pada konsentrasi 25 µg/disc sebesar 12,9 mm (kuat), sedangkan kontrol positif menunjukkan zona hambat sebesar 43,0 mm. Pada C. albicans, daya hambat pada konsentrasi 100 µg/disc sebesar 14,9 mm (kuat), pada 50 µg/disc sebesar 12,6 mm (kuat), dan pada 25 µg/disc sebesar 8,1 mm (sedang), dengan kontrol positif menunjukkan zona hambat 18,6 mm. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun L. lavandulifolia ini menunjukkan aktivitas antimikroba yang signifikan terhadap E. coli dan C. albicans.