Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model pembelajaran inklusif berbasis pemberdayaan sosial bagi komunitas Tuli melalui studi kasus Program PERINTIS (Pemberdayaan Inklusi Teman Istimewa) PT. Kilang Pertamina International RU VI Balongan. Program ini memadukan pelatihan barista, pendampingan humanistik, dan interaksi sosial di kedai kopi inklusif sebagai ruang belajar bersama antara masyarakat dan penyandang disabilitas rungu-wicara. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen, lalu dianalisis menggunakan teknik thematic analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran melalui pengalaman nyata (learning by doing), mentoring humanistik, dan ruang sosial inklusif mampu meningkatkan kepercayaan diri, kesadaran diri, dan kemampuan sosial peserta. Ketiganya membentuk Model Pembelajaran Inklusif Berbasis Pemberdayaan Sosial, yang tidak hanya menumbuhkan keterampilan kerja, tetapi juga menciptakan transformasi psikososial dan pengakuan sosial bagi komunitas Tuli. Penelitian ini menegaskan bahwa pendidikan inklusif merupakan proses sosial yang transformatif, yang dapat tumbuh melalui kolaborasi antara dunia pendidikan, komunitas, dan sektor industri.