Peran media dalam perang gagasan menjadi faktor yang sangat penting dalam konflik asimetris, dimana kekuatan yang tidak seimbang antara pihak yang terlibat dan penggunaan informasi sebagai alat yang digunakan dalam peperangan menjadi jauh lebih penting. Pada tulisan ini, dapat dilihat bagaimana komunikasi dan manipulasi informasi melalui media dapat menggiring opini, memperkuat posisi politik, dan mengendalikan konflik. Tulisan ini membahas bagaimana strategi manipulatif seperti propaganda, framing, dan disinformasi yang digunakan oleh aktor negara maupun aktor non-negara dapat mendapatkan dukungan publik dan mengilangkan legitimasi musuh. Faktor utama yang dapat memperkuat menipulasi dalam konflik asimetris adalah media sosial yang digunakan untuk menyebarkan informasi secara cepat. Kemudian dalam tulisan ini akan membahas mengenai bagaimana dampak manipulasi informasi terhadap opini publik dan persepsi konflik. Tulisan ini juga menggambarkan dampak dari perang gagasan terhadap kestabilan sosial dan politik.