Jamu merupakan bagian integral dari budaya dan kesehatan masyarakat Indonesia. Berasal dari warisan leluhur, jamu dianggap sebagai alternatif pengobatan alami yang aman dan efektif. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, maraknya penggunaan bahan kimia obat dalam pembuatan jamu telah menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi risiko kesehatannya. Beberapa jamu tradisional tercemar oleh bahan kimia berbahaya, bukan bahan alami yang seharusnya digunakan dalam pembuatan jamu. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang risiko penggunaan jamu berbahan kimia obat menjadi sangat penting, agar masyarakat terlindungi dari paparan sediaan jamu yang mengandung bahan kimia obat. Berdasarkan latar belakang tersebut tim dosen Fakultas Farmasi dan Kesehatan Universitas Tjut Nyak Dhien tertarik memberikan edukasi terkait risiko penggunaan jamu berbahan kimia obat untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Edukasi dilakukan melalui kegiatan penyuluhan dan pembagian brosur tentang jamu dan risiko penggunaan jamu berbahan kimia obat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang hal ini. Parameter bertambahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat adalah dari pertanyaan yang diajukan kepada tim dosen, diantaranya adalah Bagaimana cara mengetahui bahwa jamu tersebut mengandung bahan kimia obat ? ; Apa saja resiko yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan jamu yang mengandung bahan kimia obat ? ; Bagaimana cara mengatasi kondisi yang dihadapi ketika menyadari pernah mengkonsumsi jamu yang diduga mengandung bahan kimia obat ? ; Apakah ada tindak lanjut dari BPOM untuk produsen nakal yang menambahkan bahan kimia obat untuk produk jamu yang di buatnya ?. Pertanyaan yang diajukan sangat berbobot sehingga dari jawaban yang diberikan tim dosen menambah wawasan dan kesadaran masyarakat.