Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdi Insani

PEMBUATAN MINUMAN SEDUHAN “NDOA” DARI DAUN JERUJU (Acanthus illicifolius L.) di KAMPUNG PIGAPU DISTRIK IWAKA KABUPATEN MIMIKA Anti Uni Mahanani; Sumiyati Tuhuteru; Inrianti Inrianti; Meri Berliana; Simon Perez
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 3 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i3.1032

Abstract

Pigapu Village in Iwaka District, Mimika Regency is a mangrove forest area (mangrove). Mangrove leaves (mangrove) have benefits, namely as a brewed drink from jeruju leaves (Acanthus illicifolius L.). This Acanthus leaf brew drink has bioactive compounds that act as antioxidants. This activity aims to introduce teh knowledge and technology of making brewed drinks from Jeruju leaves. Community service is carried out in Pigapu village. Teh community service partners are teh Forest Farmers Group and teh Pigapu Village Institution Social Forestry Business Group which are assisted by teh Sahul Lestari Ecology Foundation. Tehre are about 40 members of teh farmer group. Teh method consists of 3 stages: pre activity, activity and post activity. Making teh brewed drink is collecting Jeruju leaves where teh leaves that are picked are teh leaves from teh first shoot to teh seventh shoot. After teh leaves are cleaned, teh leaves are separated from teh bones of teh leaves and teh bones are washed and tehn sliced ​​thinly using a knife. After being sliced, teh leaves are tehn dried in teh sun for about 5 days. When teh conditions are very dry, tehse leaves are ready to be packaged in dye packs and pouch packs. Teh Pigapu Village Institution Social Forestry Business Group in general has marketed this “Ndoa” brew at local and national events. In conclusion, tehre has been an increase in teh knowledge and skills of teh community in addition to being a source of economic income for teh local community. When teh conditions are very dry, tehse leaves are ready to be packaged in dye packs and pouch packs. Teh Pigapu Village Institution Social Forestry Business Group in general has marketed this “Ndoa” brew at local and national events. In conclusion, tehre has been an increase in teh knowledge and skills of teh community in addition to being a source of economic income for teh local community.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MAWOKAUW JAYA DALAM PEMBUATAN MOL ORGANIK DI KAMPUNG KB MAWOKAUW JAYA DISTRIK WANIA KABUPATEN MIMIKA Mahanani, Anti Uni; Pian, Hendrik Yulius; Tuhuteru, Sumiyati; Inrianti, Inrianti; Tulak, Alber; Berliana, Meri
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 5 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i5.2459

Abstract

Kampung Mawokauw Jaya adalah salah satu kampong di Distrik Wania di Kabupeten Mimika Propinsi Papua Tengah dan menjadi wilayah yang menjaga keahanan pangan. Masyarakat disini banyak yang menanam sayuran seperti kol,terong, sawi dan jagung. Selain itu, wilayah ini juga menjadi wilayah transmigran dimana masyarakat masih banyak yang menggunakan pestisida kimia dalam pertaniannya. Dalam menghindari timbulnya degradasi lahan, maka perlu dilakukan sutu usaha untuk mengatasinya. Salah satu cara adalah dengan penggunaan atau pemberian MOL organik. Tujuan kegiatan ini adalah pengetahuan serta ketrampilan dalam pembuatan MOL organik dapat bertambah sehingga degradasi lahan akan berkurang. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Kampung Kampung Kb Mawokauw Jaya Distrik Wania Kabupaten Mimika Propinsi Papua Tengah. Anggota kelompok tani terdiri sekitar 25 orang. Metode dilaksanakan dalam 3 tahap : persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pembuatan MOL organik diawali dengan mengumpulkan limbah ataupun sisa-sisa tanaman. Setelah itu, limbah tersebut diiris tipis dan dimasukkan kedalam ember. Setelah itu, diberi dengan gula merah atau gula pasir kemudian semua bahan dituang dalam ember, dibaurkan  kemudian ditutup. Setelah ditutup kemudian disimpan selama dalam waktu 14 hari. Setiap 2 hari sekali dibuka tutup ember. Apabila sudah 2 minggu, kemudian tutup dibuka dan disaring dan MOL siap digunakan. Kesimpulannya bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani setelah dilakukan pendampingan pembuatan MOL Organik.