Pertunjukan Simuntu sudah mentradisi di masyarakat Nagari Koto Kaciak dari dahulu sampai sekarang yang didukung oleh masyarakat setempat. Sampai saat sekarang pertunjukan Simuntu baik dari segi bentuk pertunjukan dan fungsinya tidak mengalami perubahan yang selalu berpatokan kepada warisan dari nenek moyang terdahulu. Pertunjukan Simuntu tanpa merubah keasliannya selalu dilakukan pada saat hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan 17 Agustus. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk pertunjukan dan fungsi Simuntu dalam masyarakat Nagari Koto Kaciak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis berdasarkan teori bentuk dan fungsi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik snow ball, dan analisis datanya menggunakan langkah-langkah dari Milles dan Huberman. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi: sumber, waktu, metode, dan triangulasi teknik. Temuan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Bentuk Pertunjukan Simuntu yang terdiri dari: a) Pertunjukan Simuntu; b) Gerak Simuntu; c) Waktu dan Tempat Pertunjukan Simuntu; d) Busana Simuntu; e) Doa untuk Pertunjukan Simuntu; dan f) Iringan Pertunjukan Simuntu. (2) Fungsi Pertunjukan Simuntu terdiri dari: a) Upacara atau Ritual; b) Pewaris Nilai Budaya; c) Ekonomi; d) Hiburan; e) Komunikasi; dan f) Sajian Estetis.