Manusia selalu menggunakan perhitungan serta angka pada kehidupan sehari-hari. Matematika juga artinya bidang pendidikan yang sangat krusial bagi kehidupan manusia. Dalam pendidikan matematika, banyak faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk kemampuan, keinginan, kesiapan guru, dan kesiapan siswa, tetapi yang paling penting adalah jenis kelamin siswa (gender). Gender merupakan aspek psikososial yang menentukan cara seseorang bertindak dan berperilaku agar dapat diterima di lingkungan sosialnya. Perbedaan gender dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir dan menyelesaikan masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi verbal dan spasial yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah pembelajaran matematika. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SMP secara acak untuk setiap jenjang kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan observasi terhadap siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes. Aspek yang diukur pada tes mengikuti indikator strategi verbal dan spasial. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase siswa perempuan memiliki kecenderungan strategi verbal sebanyak 50% dan siswa laki-laki memiliki kecenderungan mempunyai kemampuan visual denagn persentase 50%. Pada penelitian ini diketahui jika siswa laki-laki lebih mudah mencari jarak tempuh dalam soal secara grafis daripada deskripsi. Sedangkan siswa perempuan lebih dominan menyelesaikan permasalah dari konsep ruang dengan menggunakan strategi verbal yaitu dengan mendeskripsikan jawaban. Namun baik siswa dan siswi dalam penelitian ini masih kurang mampu dalam menyelesaikan masalah dalam bentuk matematis.