Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi inisiasi menyusu dini (IMD) di Kabupaten Kepulauan Talaud. Data dikumpulkan melalui metode survei dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada ibu yang baru melahirkan. Sampel penelitian terdiri dari ibu-ibu yang memenuhi kriteria tertentu, seperti tidak memiliki gangguan komunikasi dan telah melahirkan di RSUD Kabupaten Kepulauan Talaud. Penelitian ini menemukan bahwa angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia mengalami penurunan, dengan hanya 48,6% ibu yang melakukan IMD pada tahun 2021, dibandingkan dengan 58,2% pada tahun 2019. Hasil analisis menunjukkan bahwa sikap ibu berperan penting dalam keberhasilan IMD, di mana 65,6% ibu memulai menyusui sebelum waktunya. Selain itu, penelitian ini juga mencatat bahwa IMD dapat mengurangi risiko infeksi dan kematian neonatal, dengan memberikan kekebalan pasif melalui kolostrum. Meskipun manfaat IMD sangat luas, hanya 44% ibu yang baru melahirkan pertama kali yang melakukannya, menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran dan pendidikan tentang pentingnya IMD. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan angka IMD dan ASI eksklusif di Indonesia, serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam mengurangi angka kematian bayi hingga 12/1.000 kelahiran hidup. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi kebijakan kesehatan dan program-program yang mendukung ibu dan bayi di Indonesia.