Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dua model pembelajaran, yaitu Problem Posing dan Search Solve Create and Share (SSCS) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi-experiment dengan desain post-test only group design. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan Cluster Random Sampling. Siswa kelas XII-1 dan XII-2 di SMA Negeri 27 Jakarta sebagai sampel penelitian. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa diukur dengan instrumen tes berbentuk lima soal uraian pada materi statistika yang telah valid dan reliabel. Instrumen tersebut dinyatakan valid melalui uji validitas isi, konstruk, dan empris. Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan rumus Alpa Cronbach dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,647 yang termasuk dalam kategori tinggi. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi α=0,05 didapat bahwa nilai t_hitung=2,018 dan t_tabel=1,667, maka H_0 ditolak. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan model Problem Posing lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan model SSCS di SMAN 27 Jakarta.