Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik Ibu Hamil Dengan KEK Di PUSKESMAS Tria Eni Rafika Devi
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v3i1.172

Abstract

Abstract One of the causes of maternal death is Chronic Energy Deficiency. Pregnant women who are at risk for chronic energy deficiency can be seen from the measurement of the upper arm circumference which is less than 23.5 cm. Based on data from the World Health Organization (WHO) in 2016, pregnant women who suffered from CED were 629 mothers (73.2 percent) of all maternal deaths and had a risk of death 20 times greater than mothers with normal. sez in pregnant women can be caused by the characteristics of pregnant women consisting of age, education and parity. This research method is descriptive, this research was conducted to determine the characteristics of age, education and parity of pregnant women with Chronic Energy Deficiency in PUSKESMAS Sumberberas Muncar Village Banyuwangi. This study uses a total sampling technique where all the data of population members are used as a sample of 30 people. The data collection technique in this study was by using secondary data through a study of documentation of medical records or registers of pregnant women who experienced (Chronic Energy Deficiency) for the period January-August 2021 at PKM Sumberberas. The results of this study are the characteristics of pregnant women with the most in PUSKESMAS Sumberberas at the age of 20-35 years as many as 23 people (76.6%), the most parity characteristics are multiparas as many as 19 people (63.3%), the most educational characteristics in junior high school / equivalent high school as many as 27 (90%) where age, parity and education are one of the factors that affect the incidence of CED in pregnant women. Efforts to deal with pregnant women with sez are by providing additional food to pregnant women, providing adequate food in the household, counseling about the importance of meeting the nutritional needs of pregnancy and changing eating habits or patterns to suit the needs of the pregnant woman's body. Keywords: characteristics, Chronic Energy Deficiency, pregnant mother Abstrak Salah satu penyebab kematian Ibu yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK). Ibu hamil yang berisiko mengalami kekurangan energi kronis dapat dilihat dari pengukuran lingkar lengan atas (LILA) yang kurang dari 23,5 cm. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2016, ibu hamil yang menderita KEK yaitu sebanyak 629 ibu (73,2 persen) hingga dari seluruh kematian ibu dan memiliki risiko kematian 20 kali lebih besar dari ibu dengan LILA normal. KEK pada ibu hamil bisa disebabkan karena faktor karakteristik ibu hamil yang terdiri dari usia, pendidikan dan paritasnya. Metode penelitian ini adalah deskriptif, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik umur, pendidikan dan paritas ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di PUSKESMAS Desa Sumberberas Muncar Banyuwangi. penelitian ini menggunakan teknik total sampling dimana seluruh data anggota populasi dijadikan sebagai sampel yang berjumlah 30 orang. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara menggunakan data sekunder melalui studi dokumentasi catatan rekam medik atau register ibu hamil yang mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) periode bulan januari-agustus 2021 di PKM sumberberas. Hasil penelitian ini yaitu karakteristik ibu hamil dengan KEK terbanyak di PUSKESMAS sumberberas pada umur 20-35 tahun sebanyak 23 orang (76,6%), karakteristik paritas terbanyak adalah pada multipara sebanyak 19 orang (63,3%), karakteristik pendidikan terbanyak pada SMP/SMA sederajat sebanyak 27 (90%) dimana umur, paritas dan pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian KEK pada ibu hamil. Upaya penanganan untuk ibu hamil dengan KEK yaitu dengan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil, ketersediaan pangan yang memadai di rumah tangga, penyuluhan mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi kehamilan dan perubahan kebiasaan atau pola makan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu hamil. Kata kunci: ibu hamil, karakteristik, kurang energi kronis
Gambaran Status Gizi Balita Di POSYANDU Dewi Sinto Desa Sumberberas Banyuwangi Periode Januari-Maret Tahun 2022 Tria Eni Rafika Devi
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v3i2.224

Abstract

Abstract If the intake of inadequate nutrients continues to get worse, it can cause death in children. East Java is a province that still experiences malnutrition in children under five. The prevalence of nutritional status of children under five years old (W/U) illustrates that in 2012 the province of East Java had a number of under-fives with malnutrition in 2012 of 10.3%. According to a 2015 report from the Banyuwangi District Health Office, the prevalence of undernourished children under five was 2.42% of the total number of children under five who were weighed. This research method is descriptive, this study was conducted to determine the nutritional status of children under five at POSYANDU Dewi Sinto in Sumberberas Village for the period January-March 2022. This study used a purposive sampling technique. The data collection technique in this study was to read the KMS chart for each toddler who came to the Dewi Sinto POSYANDU for 3 months, namely January-March 2022. The results of this study describe the nutritional status of children under five in Posyandu Dewi Sinto who experienced weight gain, namely 20 boys (43%) and 11 girls (23%), of which 1 female toddler was above the orange/orange line. overweight. Meanwhile, children under five who experienced weight loss/fixed/not increased weight were 9 children (19%) and 7 children (15%), where in that number there were children whose body weight was below the red line (BGM), namely 4 boys and 3 girls, then there are also toddlers above the orange/overweight line, 2 girls and 1 boy.It is hoped that good cooperation and coordination between mothers of children under five, POSYANDU cadres, health officers holding the target area and local village officials are expected to actively monitor the nutritional status of toddlers so that cases of malnutrition or excess nutrition/obesity are immediately handled properly. Keywords: KMS, POSYANDU, Nutritional Status of Toddlers Abstrak Apabila asupan zat gizi yang tidak adekuat terus berlanjut semakin buruk dapat menyebabkan kematian pada anak. Jawa Timur merupakan provinsi yang masih mengalami masalah gizi kurangpada balita. Prevalensi status gizi balita (BB/U) menggambarkan bahwa tahun 2012 provinsi JawaTimur memiliki jumlah balita gizi kurang tahun 2012 sebesar 10,3%. Menurut laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 jumlah prevalensibalita gizi kurang adalah 2,42% dari seluruh jumlah balita yang ditimbang. Metode penelitian ini adalah deskriptif, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status gizi balita di POSYANDU Dewi Sinto Di Desa Sumberberas periode Januari-Maret tahun 2022. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan membaca grafik KMS setiap balita yang datang ke POSYANDU Dewi Sinto selama 3 bulan yaitu januari-maret tahun 2022. Hasil penelitian ini gambaran status gizi balita di POSYANDU dewi sinto yang mengalami kenaikan berat badan yaitu laki-laki sebanyak 20 anak (43%) dan perempuan sebanyak 11 anak (23%), dimana dari jumlah tersebut terdapat 1 balita perempuan berada diatas garis orange/kelebihan berat badan. Sedangkan balita yang mengalami penurunan berat badan/berat badan tetap/tidak naik yaitu laki-laki 9 anak (19%) dan perempuan sebanyak 7 anak (15%), dimana pada jumlah tersebut terdapat anak yang berat badannya dibawah garis merah (BGM) yaitu anak laki-laki sebanyak 4 anak dan anak perempuan sebanyak 3 anak, kemudian terdapat juga balita diatas garis orange/kelebihan berat badan sejumlah 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Diharapkan Kerjasama dan koordinasi yang baik antara ibu balita, kader POSYANDU, petugas kesehatan pemegang wilayah binaan dan perangkat desa setempat untuk aktif memantau status gizi balita agar kasus kurang gizi atau kelebihan gizi/obesitas tersebut segera tertangani dengan baik. Kata kunci : KMS, POSYANDU, Status Gizi Balita
Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Skrining Kehamilan di Desa Kedungwungu, Kabupaten Banyuwangi: Studi Intervensi Komunitas Permatasari, Ineke; Nita Indah Lestari; Rizky Dwiyanti Yunita; Tria Eni Rafika Devi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Mulawarman Vol. 3 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The level of public awareness about reproductive health and the importance of pregnancy screening in rural areas is still low, resulting in a high risk of pregnancy complications. Kedungwungu Village, Banyuwangi, is one of the areas with suboptimal coverage of antenatal check-ups (K1). Education is provided with the aim of increasing community understanding of reproductive health and early detection of pregnancy risks through education and health screening. The service activities are carried out through: (1) Interactive counseling with visual media, (2) Individual counseling, (3) Basic health checks (blood pressure and physical examination). Participants consisted of 71 mothers who were purposively selected. After the activity, there was a 65% increase in participants' knowledge (from pretest to posttest) regarding reproductive health and pregnancy danger signs. Screening identified 1 mothers at risk of anemia who were get according to the procedure. Participants also showed high enthusiasm in group discussions. This program is effective in improving understanding and early detection of reproductive health problems. Continued collaboration with health cadres is needed to monitor at-risk participants.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL DI RS YT BEKASI TAHUN 2022 Pipih Salant; Muninggar; Tria Eni Rafika Devi
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 5 No. 1sp (2023): Special Issue Outcome PDP
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1sp.523

Abstract

Latar Belakang: Abortus sering dikaitkan dengan kasus perdarahan dan kematian pada ibu hamil. Hasil data rekam medik di Rumah Sakit Yakri Tarumajaya Bekasi tahun 2019 ditemukan ibu hamil abortus 1,53%, tahun 2020 ditemukan ibu hamil abortus 1,62%. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya abortus, beberapa diantaranya usia, paritas, pendidikan, jarak kehamilan dan status gizi. Tujuan penelitian: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di Rumah Sakit Yakri Tarumajaya Bekasi tahun 2022. Metode penelitian: analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester II yang mengalami kejadian abortus ke Rumah Sakit Yakri Tarumajaya Bekasi periode Januari - Desember 2022 yang diperoleh dari rekam medis sebanyak 81 responden dengan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian: ada hubungan yang signifikan antara usia ibu (p=0,000) dan paritas (p=0,002), penyakit infeksi (p=0,015), jarak kehamilan (p=0,015) dan status gizi (p=0,003) kejadian abortus pada ibu hamil. Kesimpulan: paritas ibu hamil berisiko mengalami kejadian abortus inkomplit dengan OR=12,814. Saran: Ibu hamil diharapkan dapat menghentikan kehamilannya jika ibu sudah melahirkan anakj lebih dari 5 anak, mempersiapkan diri dalam menghadapi kehamilannya untuk mencegah terjadinya abortus diantaranya memperhatikan asupan makanan dengan menu gizi seimbang, menjaga jarak kehamilan lebih dari 2 tahun pada anak sebelumnya, dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur agar dapat dilakukan deteksi dini jika ibu mengalami komplikasi kehamilan.