Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap urgensi analisis pemberitaan insiden penendangan siswa SMP oleh Disdik Nabire dalam konteks demonstrasi “Tolak MBG” sebagai salah satu bentuk konstruksi realitas oleh media. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan model framing Robert N. Entman, penelitian ini menganalisis elemen-elemen seperti definisi masalah, identifikasi penyebab, penilaian moral, dan rekomendasi penyelesaian dalam narasi pemberitaan. Data dikumpulkan melalui studi konten terhadap berita daring dari beberapa sumber serta perbandingan dengan video asli peristiwa. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara narasi media dan bukti visual asli, di mana beberapa media menekankan pelanggaran etik dan hukum, sedangkan media lain lebih menyoroti konteks emosional dan politik tanpa mengangkat isu yang lebih luas. Analisis dan diskusi mengindikasikan bahwa perbedaan framing tersebut memiliki dampak positif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya transparansi informasi dan evaluasi kritis terhadap pemberitaan. Kesimpulannya, variasi dalam framing pemberitaan secara signifikan mempengaruhi persepsi publik, sehingga diperlukan perhatian lebih terhadap mekanisme penyuntingan dan bias editorial. Penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan literatur komunikasi massa dan meningkatkan pemahaman tentang dinamika penyajian berita.