Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Plano Krisna

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT INA TEWS DARI KESESUAIAN ASPEK TATA RUANG DAN BERBASIS GENDER Nurokhman, Nurokhman; Sukmarini, Herlin
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.19 No. 2, Desember 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana, karena lokasinya yang terletak di kawasan "Cincin Api Pasifik" (Ring of Fire), yang merupakan area dengan aktivitas seismik dan vulkanik tinggi, termasuk gempa bumi dan tsunami. Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana mengubah paradigma penyelenggaraan penanggulangan bencana yang dilaksanakan secara terencana, terintegrasi, terkoordinasi dan komprehensif. Untuk mendukung hal tersebut Pembangunan Gedung Ina TEWS sangat diperlukan dengan tetap mempertimbangkan dan memenuhi persyaratan untuk memastikan bahwa pembangunan tersebut sesuai dengan rencana tata ruang yang ada dan tidak mengganggu keseimbangan sosial dan lingkungan. Pembangunan gedung bertingkat memiliki resiko yang tinggi. Untuk menjamin keberlangsungan kegiatan harus menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), pengelolaan pengaduan, anti kekerasan berbasis gender/gender-based violence (GBV), eksploitasi anak dan pelecehan Seksual/ Sexual Exploitation and Abuse (SEA). Penerapan SMKK tersebut dimonitor baik secara online maupun pertemuan rapat sehingga tidak ada ruang kelalaian. Dengan penerapan SMKK, pengaduan, GBV, dan SEA diharapkan memberikan jaminan kelancaran proyek dan menidikasikan sistem manajemen proyek yang baik. Monitoring dilakukan oleh Konsultan manajemen konstruksi dan konsultan manajemen proyek. Hasil studi menunjukkan penerapan SMKK pada proyek terdapat alokasi pembiayaan Sistem Keselamatan Konstruksi 3,60% dari nilai proyek. Penerapapan SMKK yang dilakukan pada 5 elemen atau 82 parameter kegiatan mencapai nilai 100% yang berdasarkan penilaian PP No 50 Tahun 2012 termasuk kategori memuaskan. Lima elemen tersebut melingkupi (1) Kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam keselamatan konstruksi (2) Perencanaan keselamatan konstruksi (3) Dukungan keselamatan konstruksi (4) Operasional keselamatan konstruksi dan (5) evaluasi kinerja keselamatan konstruksi. Bahkan dalam kinerja kegiatan terdapat penerapan pengaduan, GBV dan SEA yang menjadi persyaratan proyek yang didanan Bank Dunia dengan hasil yang baik. Secara umum dengan penerapan SMKK, Pengadua, GBV dan SEA telah berpengaruh pada komitmen zero accident yang juga faktor indikasi sistem manajemen proyek yang baik.
IDENTIFIKASI TITIK KEMACETAN LALULINTAS PADA KORIDOR JALAN LENTENG AGUNG KECAMATAN JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN DAN PENANGANANNYA Sukmarini, Herlin; Ridho, Muchtarom
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.2 | Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemacetan lalu lintas sudah menjadi fenomena yang seringkali terjadi pada kawasan yang mempunyai intensitas kegiatan dan penggunaan lahan yang tinggi. Selain itu, kemacetan lalu lintas terjadi karena volume lalu lintas tinggi yang disebabkan bercampurnya lalu lintas menerus (through traffic), lalu lintas regional dan lokal. Adakalanya sifat kemacetan lalu lintas merupakan suatu kejadian yang rutin, sehingga mengakibatkan bukan saja mempengaruhi inefisiensi penggunaan sumber daya, tetapi juga dapat mengganggu kegiatan di lingkungan yang ada. Yang pada akhirnya bisa berdampak luas pula terhadap kelancaran kegiatan sosial ekonomi kota. Demikian halnya yang terjadi di jalan Lenteng Agung yang menghubungkan antara Kota Depok dengan Kota Jakarta. Dari pengamatan, hampir pada waktu hari kerja ruas jalan ini selalu terjadi kemacetan lalu lintas. Jalan Lenteng Agung terbagi menjadi dua, yaitu jalan Lenteng Agung Barat dan jalan Lenteng Agung Timur, dengan panjang ruas 18 meter. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi titik titik kemacetan pada koridor tersebut. Agar dapat segera ditangani sehingga meminimalisir kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan tersebut, khususnya bagi masyarakat sekitarnya.
STUDI KEMACETAN LALULINTAS DAN PENANGANANNYA PADA SIMPANG LIMA KAWASAN SENEN - JAKARTA PUSAT sukmarini, herlin
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.1 | Juni 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Senen kedudukannya dalam RTRW DKI Jakarta dan RDTR DKI Jakarta 2030, Kawasan Pasar Senen akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu berskala internasional. Lebih lanjut Kawasan Senen konsep pengembangannya hanya focus pada revitalisasi pasar dan hub dengan transportasi publik. Salah satu upaya mewujudkan tersebut, Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta telah membangun Underpass (UP) Senen untuk mengurangi tundaan yang ada di Perlintasan Rel Kereta Api Senen akibat meningkatnya frekuensi lalu lintas kereta api. Tindak lanjutnya, pada tahun 2016 Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI menutup perlintasan sebidang sehingga kendaraan tidak mengalami tundaan. Namun, akibatnya, akses bagi calon penumpang yang menuju Stasiun Senen menjadi terbatas. Simpang Senen yang merupakan Simpang Lima dan di sekitarnya merupakan pusat perbelanjaan, merupakan salah satu titik rawan kemacetan di DKI Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Pusat. Hal tersebut tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan penduduk dan belum memadainya fasilitas angkutan umum massal. Yang merupakan salah satu penyebab meningkatnya jumlah pengguna kendaraan pribadi sehingga berdampak kepada menurunnya tingkat pelayanan lalu lintas jalan-jalan di Jakarta, yang berakibat semakin banyaknya titik-titik rawan kemacetan.
KAJIAN PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI KORIDOR STASIUN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT sukmarini, herlin; Saiful Bahri
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.17 No.2 | Desember 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pemanfaatan jalur pejalan kaki di kawasan Stasiun Pasar Tanah Abang dan sekitarnya yang merupakan akses utama bagi pedestrian terhadap pelayanan pejalan kaki masyarakat dalam melakukan aktifitas dari dan ke pusat TOD Tanah Abang dikarenakan terkendala pemanfaatan jalur pedestrian oleh pedagang kaki lima, kemacetan lalu lintas sehingga masih belum optimal. Disatu sisi pergerakan pejalan kaki di kawasan Stasiun Tanah Abang sangat tinggi, ada juga beberapa bagian kondisinya sebagai tempat parkir motor, penyebabnya pejalan kaki mengalami kesulitan untuk melakukan pergerakan dan tidak jarang harus menggunakan bahu badan jalan yang cuku berbahaya. Kota Jakarta Pusat merencanakan pembangunan fasilitas pejalan kaki termasuk penyeberangan salah satunya di kawasan Tanah Abang serta tempat strategis lainnya dan daerah lainnya yang menghubungkan fasilitas perpindahan angkutan umum massal ke pasar pusat kegiatan. Adapun Kasus di Kawasan Stasiun Tanah Abang Jl.Jati Baru Bengkel yang dijadikan konsep Transit Oriented Development dengan menjadikan jalur pejalan kaki stasiun Tanah Abang yang merupakan akses utama bagi pedestrian yang belum layak bagi pejalan kaki pada umum dan khususnya penyandang disabilitas di kawasan tersebut dan sekitarnya.
ANALISIS KESESUAIAN RENCANA PEMANFAATAN RUANG PERKOTAAN DENGAN POLA PENGGUNAAN LAHAN (STUDI KASUS KECAMATAN JATI ASIH) sukmarini, herlin
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.17 No.1 | Juni 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bekasi merupakan salah satu kota metropolitan Rencana Tata Ruang Kawasan Wilayah Nasional Jabodetabekpunjur, yangperkembangan pembangunannya sangat pesat. Kecamatan Jati Asih adalah kecamatan di Kota Bekasi yang letaknya sangat strategis dari segi komunikasi dan perhubungan. Dalam Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Bekasi Tahun 2015-2035, pola ruang Kecamatan Jati Asih adalah kawasan budidaya yaitu kawasan peruntukan perumahan, kawasan peruntukan perdagangan dan jasa, kawasan peruntukan pemerintahan serta kawasan lindung yaitu kawasan peruntukan ruang terbuka hijau. Struktur ruang Kecamatan Jati Asih adalah Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) serta wilayah pengembangan SSPK Pondok Gede dan SSPK Jatisampurna. Isu strategis di Kecamatan Jatiasih yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain :Alih Fungsi DAS Kali Bekasi dan Kali Cikeas menjadi Perumahan Pondek Gede Permai, Normalisasi Kali Bekasi, Penataan Ruang Kota Bekasi yang bermasalah karena mengizinkan pembangunan pabrik-pabrik industri di bangun di tepi-tepi kali Bekasi, dan Kecamatan Jati Asih zonasi di Kecamatan Jatiasih, (2) Metode kondisi pemanfaatan ruang menggunakan Klasifikasi GIS untuk mengetahui perkembangan dan faktor-faktor pemanfaatan ruang di Kecamatan Jatiasih, dan (3) Metode kesesuaian pemanfaatan ruang menggunakan overlay GIS dan matriks sandingan untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan ruang dengan penggunaan lahan di Kecamatan Jatiasih.Hasil dari penelitian ini adalah Besar kesesuaian pemanfaatan ruang dengan penggunaan lahan eksisting Kecamatan Jatiasih sebesar 27,983 km². Jika dipersentasekan dengan Luas Kecamatan Jatiasih 37,36 km²hasilnya adalah 74,9%. Dan Jumlah total ketidaksesuaian pemanfaatan ruang di Kecamatan Jatiasih yaitu sebesar 1,291 km². Luas Kecamatan Jatiasih sebesar 37,35 maka jika dipersentasekan nilai ketidak sesuaian pemanfaatan ruang di Kecamatan Jatiasih yaitu 3,45%. Menurut Peraturan Mentri ATR/BPN Nomor 9 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemantauan dan Evaluasi, Tingkat Kesesuaian Pemanfaatan Ruang kurang berkualitas jika bernilai 50%-80% artinya pelaksaan pemanfaatan ruang belum sesuai dengan rencana menorehkan rekor wilayah dengan penerbitan IMB Perumahan terbanyak, yakni 513 IMB pada tahun 2018. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kesesuaian rencana pemanfaatan ruang (RDTR) perkotaan dengan pola penggunaan lahan di Kecamatan Jatiasih.Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menganalisis kesesuaian pemanfaatan ruang tersebut. Metode- metode yang digunakan antara lain : (1) Metode deskripsi kebijakan RDTR untuk mengetahui struktur dan pola ruang dan RTR.
ADVISORY WORK : PENYIAPAN KONSEP TOD (TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT) : CASE STUDY : KAWASAN SENEN Sukmarini, Herlin
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.12 No.1 | Juni 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep Transit Oriented Development (TOD) mulai berkembang sejak awal abad ke 20 dengan ciri utama sebagai pembangunan kawasan yang mempunyai struktur berpusat pada fasilitas transit (angkutan umum masal) dengan melakukan pembangunan beragam fungsi guna lahan di dekat stasiun system transit baik berupa kereta api maupun Bus Rapid Transit. Konsep ini pada pertengahan 1990-an di rekonstruksi menjadi sebuah teori perencanaan urban oleh Peter Calthrope melalui konsep Urban Smart Growth. Kebijakan yang menjadi landasan peraturan perundang-undangan dalam kajian advisory work plan Pembangunan TOD Kawasan Senen adalah mengacu sesuai dengan tata urutan perundangan yang berlaku, yaitu sesuai dengan UU No 12 tahun 2011 tentang tata urutan perundangan, dari hirarki yang tertinggi sampai terendah.
PENATAAN RUANG KORIDOR JALAN JATIWARINGIN RAYA PONDOK GEDE KOTA BEKASI (RUAS JALAN DARI JEMBATAN TOL JATIWARINGI RAYA SAMPAI DENGAN PONDOK GEDE PLAZA) Sukmarini, Herlin; Siddiq, Purnama
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.12 No. 2, Desember 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan pertumbuhan perdagangan dan jasa di koridor jalan Jatiwaringin Raya tersebut muncul beberapa pengaruh negatif yang dapat menurunkan kualitas lingkungan perkotaan akibat kurang terencananya koridor jalan Jatiwaringin Raya. Jika ditinjau, permasalahan di Jalan Jatiwaringin Raya diantaranya bangunan-bangunan yang menutupi GSB, Pengalihan fungsi badan jalan oleh pedagang kaki lima, membaurnya berbagai aktivitas perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan dan terminal sehingga menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di sepanjang koridor jalan. Dengan mengacu kepada Rencana Detail Tata Ruang Kota Bekasi tahun 2011-2031, UUPR No.26 Tahun 2007 dan Undang-undang No.38 Tahun 2004 tentang jalan. analisa yang digunakan untuk menentukan strategi dan konsep penataan antara lain analisis kebijakan pengembangan wilayah, analisis Analisis Kebijakan Pengembangan Wilayah, Analisis Intensitas Pemanfaatan Ruang, Analisis Koridor Jl.Jatiwaringin Raya, Analisis Aksesibilitas dan Analisis SWOT yang melibatkan masyarakat pelaku usaha di Jalan Jatiwaringin Raya. Dari hasil analisis dapat ditentukan konsep penataan koridor Jalan Jatiwaringin Raya berupa rencana wujud bangunan, penyediaan relokasi pedagang informal, penataan kawasan secara vertikal, penataan perparkiran dan perbaikan sarana dan prasarana.
MENCARI BENTUK MODEL FORUM BAGI PENINGKATAN PERANAN DUNIA USAHA DALAM PENATAAN RUANG Sukmarini, Herlin
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.13 No.1 | Juni 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tidak dapat terlepas dari masalah pertanahan dan tata ruang. maka peran kedua hal tersebut semakin dibutuhkan dan semakin penting artinya. Salah satu wujud dari pembangunan adalah penataan kawasan yang sesuai dengan kaidah tata ruang untuk mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Bagi bangsa Indonesia, tanah diakui sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, memiliki nilai-nilai religio-magis tidak hanya memiliki nilai-nilai moneter belaka. Dengan demikian tanah tidak hanya dijadikan obyek komoditas ekonomi saja, tetapi melainkan merupakan modal dan menjadi obyek investasi. Kedua hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja investasi. Bagaimana-pun, dilihat dari sifatnya, tanah merupakan pusat dari seluruh aktivitas manusia, tanah sebagai unsur ruang yang strategis merupakan kebutuhan pokok yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kebijakan Pertanahan dan Penataan Ruang dalam kerangka investasi diarahkan kepada upaya mendorong investasi dengan mengurangi berbagai hambatan, guna menumbuhkan daya saing, tantangan tersebut-lah yang melatar belakangi untuk adanya suatu wadah Forum Awareness Dunia Usaha – Penataan Ruang. Merupakan wadah untuk dapat melakukan komunikasi, konsultatif, partisipatif, advokasi dalam pelaksanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan evaluasi penataan ruang, khususnya di kalangan dunia usaha yang kerap mengalami kendala/konflik, sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan yang produktif, berkeadilan dan berkelanjutan, dengan menerapkan prinsip, kaidah dan norma tata ruang.
ANALISIS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG MELALUI PERIZINAN DI KELURAHAN KEMBANGAN UTARA Sukmarini, Herlin; Ali Akbar , Ilham
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.14 No.2 | Desember 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji implementasi penerbitan dokumen perizinan terutama IMB, mengkaji permasalahan pemanfaatan ruang yang terjadi dan menganalisis faktor penghambat peran serta masyarakat terkait kepemilikan dokumen perizinan serta menyusun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran serta masyarakat untuk memiliki dokumen perizinan. Dalam peneltian ini digunakan metode angket/kuisioner untuk mengetahui persepsi tentang perizinan guna menilai pengetahuan dan respon masyarakat terhadap keharusan memiliki dokumen perizinan sesuai dengan aturan yang berlaku.