Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna

Patterns of Antihypertensive Therapy in Hospitalized Hypertensive Patients at X Hospital Kediri Anis Akhwan Dhafin; Elsa Mahardika Putri; Okky Intan Mawarni; Evi Nurul Hidayati; Maharani Dwi Pratiwi; Winartiana; Herman; Fendy Prasetyawan
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna Vol 4 No 3 (2025): Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Dan Kesehatan (ITK) Avicenna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69677/avicenna.v4i3.231

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis dengan prevalensi tinggi dan menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Terapi farmakologis menggunakan obat antihipertensi harus dilakukan secara rasional agar efektif mencapai target tekanan darah serta mencegah komplikasi. Tujuan: Mengetahui pola dan rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi rawat inap di RSUD Daha Husada Kota Kediri tahun 2024. Metode: Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross sectional menggunakan data rekam medis pasien hipertensi periode Januari–Desember 2024. Sampel dipilih secara purposive dengan kriteria inklusi pasien hipertensi yang mendapat terapi antihipertensi tunggal maupun kombinasi. Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat distribusi penggunaan obat. Hasil: Dari 103 pasien yang memenuhi kriteria, mayoritas berjenis kelamin perempuan (62,14%) dengan kelompok usia terbanyak 56–65 tahun (47,57%). Lama rawat inap terbanyak adalah 3 hari (64,08%). Variasi terapi meliputi monoterapi (32,04%), kombinasi dua obat (49,51%), dan kombinasi tiga obat (18,45%). Obat terbanyak pada monoterapi adalah amlodipin (51,52%), sedangkan kombinasi terbanyak adalah amlodipin + candesartan (78,43%).Kesimpulan: Pola penggunaan obat antihipertensi di RSUD Daha Husada Kota Kediri menunjukkan dominasi terapi kombinasi, terutama ARB + CCB, sesuai dengan pedoman klinis nasional