Maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di pesantren menodai citra pesantren sebagai institusi pendidikan islam sehingga berdampak pada penurunan kepercayaan masyarakat terhadap pesantren. Rebranding pesantren sebagai lembaga anti kekerasan seksual dirasa perlu untuk mengembalikan citra pesantren salah satunya menggunakan intervensi appreciative inquiry yang merupakan intervensi positif dengan tujuan untuk memfasilitasi kesiapan berubah. Penelitian ini untuk meninjau pengaruh intervensi appreciative inquiry terhadap kesiapan pesantren untuk berubah guna menyukseskan rebranding pesantren. Menggunakan metode one group pretest-posttest experiment, sebanyak 17 subjek berasal dari stakeholder pondok pesantren mengikuti rangkaian empat siklus appreciative inquiry yang berlangsung selama empat hari berturut-turut. Sebelum intervensi, sejumlah 10 aitem skala kesiapan berubah diberikan kepada partisipan sebagai pretest lalu dibandingkan dengan posttest yang diberikan setelah rangkaian intervensi diberikan. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik non-parametrik wilcoxon signed test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan skor kesiapan berubah yang signifikan setelah dilakukan intervensi appreciative inquiey (p < 0.05). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan efektivitas appreciative inquiry dalam memfasilitasi kesiapan berubah sehingga dapat membawa harapan akan kesuksesan rencana rebranding di kemudian hari. Kata Kunci: Appreciative Inquiry, Kesiapan Berubah, Pondok Pesantren