Mutu Pelayanan Kesehatan adalah tingkat pelayanan kesehatan individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan secara optimal, diberikan sesuai dengan standar pelayanan dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini, serta untuk memenuhi hak dan kewajiban pasien. Laboratorium kesehatan dapat mengembangkan sistem dalam peningkatan mutu pelayanan dan menyusun indikator mutu teknis. Indikator mutu teknis meliputi pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal. Faktor utama yang berpengaruh terhadap hasil PME salah satunya adalah PMI evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemantapan mutu internal terhadap pemantapan mutu eksternal parameter urea dan kreatinin. Metode penelitian ini adalah observasi korelasi dengan pendekatan cross-sectional study. Sampel penelitian ini adalah 6 laboratorium puskesmas di wilayah Jakarta Utara yang diambil dengan teknik purposive random sampling. Berdasarkan analisa diperoeh hasil pemantapan mutu eksternal parameter urea menunjukkan kriteria baik sebesar 33%, kriteria cukup 50% kriteria kurang 17%, dan kriteria buruk 0%. Untuk hasil pemantapan mutu internal parameter urea menunjukkan kriteria baik sebesar 17%, kriteria cukup sebesar 50%, kriteria kurang sebesar 33%, kriteria buruk 0%. Untuk hasil pemantapan mutu eksternal parameter kreatinin menunjukkan kriteria baik sebesar 100%, kriteria cukup sebesar 0% dan kriteria kurang sebesar 0%, kriteria buruk 0%, sedangkan hasil pemantapan mutu internal parameter kreatinin dari nilai target serum kriteria baik sebesar 0%, kriteria cukup sebesar 0% dan kriteria kurang sebesar 0%, kriteria buruk 100%. Untuk hasil korelasi dengan uji statistik menunjukkan hasil p>0,05 untuk kedua parameter urea dan kreatinin, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara pemantapan mutu internal terhadap pemantapan mutu eksternal.