Ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan perawat masih sering terjadi, dan mutu pelayanan rumah sakit bergantung pada kinerja pelayanan perawat. Kinerja yang tidak memadai akan merugikan kualitas pelayanan yang diberikan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakpuasan pasien. Beban kerja yang berlebihan berdampak negatif terhadap efisiensi pekerjaan perawat. Tuntutan beban kerja perawat terlihat pada sebagian besar waktunya, sekitar 80%, didedikasikan untuk aktivitas produktif. Kegiatan ini mencakup pekerjaan di luar lingkup keperawatan, seperti tugas administratif dan tanggung jawab non-klinis. Kebaruan penelitian iniĀ karena melihat hubungan kerja perawat pelaksana terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah pekerjaan dengan kinerja perawat, khususnya dalam konteks pencatatan asuhan keperawatan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, secara eksplisit menggunakan desain cross-sectional. Sebanyak 96 peserta dilibatkan dalam penelitian ini, dipilih dengan teknik seleksi acak bertingkat, dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Analisis data menggunakan uji Chi-Square yang secara khusus berfokus pada nilai yang diperoleh melalui Fisher's Exact Test. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sekitar 51% (setara dengan 49 perawat) memiliki beban kerja yang sederhana, sedangkan sekitar 94,8% (setara dengan 91 perawat) menunjukkan dokumentasi asuhan keperawatan yang baik. Analisis bivariat menunjukkan nilai P-value sebesar 0,025, lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara beban kerja dan dokumentasi asuhan keperawatan.