Abstrak: Meningkatnya angka stunting di Desa Pulupanjang yaitu berjumlah 51 orang yang mana di dominasi oleh anak-anak. Tindakan pencegahan stunting yang dilakukan selama ini yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang mana pelayanannya 90 hari pemberian atau pemberian makanan tambahan ini dari hari senin sampai dengan sabtu. Bentuk makanan yang diberikan pada anak- anak yang terkena stunting yaitu diberikan kolak, susu, daging dan telur. Tujuan pengabdian yaitu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang aspek produksi dengan prinsip Good Manufacturing Praktik dan aspek pemasaran kambambang sehingga kambambang dapat memiliki nilai jual di masyarakat dan dapat berguna sebagai camilan sehat dalam rangka mengurangi angka stunting. Metode yang digunakan adalah Edukasi dan penyuluhan pada kelompok Dasawisma tentang bahaya stunting dan upaya pencegahan stunting melalui pengolahan produk kambambang dan pentingnya subsitusi tepung kelor dan tepung hati. Melakukan pelatihan dan praktikum pengolahan kambambang dengan subsitusi tepung kelor dan tepung hati ayam. Mitra PKM adalah Kelompok Dasawiswa Desa Pulupanjang dengan jumlah mitra yaitu 20 orang. Hasil Evaluasi yang dilakukan adalah dengan membagikan kuisioner kepada peserta dan total hasil pencapaian kegiatan yaitu 88,19% mitra merasa puas terhadap kegiatan PKM. Kepuasan tersebut meliputi: Peserta dapat secara mandiri melakukan produksi kambambang secara mandiri dengan prinsip penerapan GMP dan memiliki kemampuan dalam menerapkan standar pemasaran produk dengan baik. Kegiatan PKM berhasil meningkatkan kesejahteraan, dan kecerdasan mitra serta Impact (Kebermanfaatan dan Produktifitas ) kegiatan ini yaitu masyarakat menjadi paham pemanfaatan kelor, hati ayam serta pengolahan kambambang dengan pertimbangan nilai gizi yang baik.Abstract: The increasing number of stunting in Pulupanjang Village is 51 people, which is dominated by children. The action to prevent stunting that has been carried out so far is the provision of additional food (PMT), which provides a 90-day service or provision of additional food from Monday to Saturday. The form of food given to children affected by stunting is compote, milk, meat and eggs. The aim of the service is to increase public understanding of production aspects with the principles of Good Manufacturing Practices and marketing aspects of kambambang so that kambambang can have selling value in the community and can be useful as a healthy snack in order to reduce stunting rates. The method used is education and counseling for the Dasawisma group about the dangers of stunting and efforts to prevent stunting through processing kambaambang products and the importance of substituting moringa flour and liver flour. Carrying out training and practical work on processing kambaambang by substituting moringa flour and chicken liver flour. PKM partners are the Pulupanjang Village Dasawiswa Group with a total of 20 partners. The results of the evaluation carried out were by distributing questionnaires to participants and the total results of the activity achievement were 88.19% of partners who were satisfied with the PKM activities. This satisfaction includes: Participants can independently carry out kambambang production independently with the principles of implementing GMP and have the ability to properly implement product marketing standards. PKM activities succeeded in increasing the welfare and intelligence of partners as well as the Impact (Usefulness and Productivity) of this activity, namely that the community became aware of the use of moringa, chicken liver and the processing of kambambang with consideration of good nutritional value.