Dian Margi Utami
Dinas Kesehatan Kota Samarinda

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Survival dan Faktor-faktor Kelangsungan Hidup Pasien HIV yang Meninggal pada Tahun 2023 di Samarinda Berdasarkan Data Layanan PDP Akhmad Akhmad Azmiardi; Muhamad Zakki Saefurrohim; Dian Margi Utami
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 6 No 1 (2025): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: April 2025
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v6i1.6323

Abstract

Kelangsungan hidup pasien HIV merupakan indikator penting dalam evaluasi efektivitas terapi antiretroviral (ARV) dan layanan perawatan, dukungan, serta pengobatan (PDP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kelangsungan hidup pasien HIV dengan status meninggal di tahun 2023 berdasarkan data PDP. Penelitian ini menggunakan data retrospektif dari 50 pasien HIV dengan status meninggal yang terdaftar di SIHA Kota Samarinda selama tahun 2023. Analisis survival dilakukan menggunakan Kaplan-Meier untuk membandingkan waktu kelangsungan hidup antara pasien yang dirawat di fasilitas kesehatan tingkat 1 (puskesmas/klinik) dan tingkat 2 (rumah sakit). Selanjutnya, regresi Cox digunakan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan kelangsungan hidup pasien, termasuk variabel demografis seperti jenis kelamin, umur, domisili, dan rentang waktu dalam mendapatkan ARV. Hasil analisis Kaplan-Meier menunjukkan bahwa pasien yang dirawat di fasilitas tingkat 1 memiliki estimasi kelangsungan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien di fasilitas tingkat 2 (log rank= 0.010). Hasil analisis Regresi Cox menunjukan bahwa Jenis fasilitas kesehatan memiliki pengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup pasien (HR= 2,513; 95% CI=1,081–5,842; p=0,032,). Sedangkan variabel-variabel lain tidak signifikan secara statistik. Pasien HIV yang dirawat di fasilitas kesehatan tingkat 1 memiliki kelangsungan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan pasien di fasilitas tingkat 2. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan strategi untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan bagi pasien HIV di Samarinda.