Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Tropical Aquatic Sciences

DAMPAK AKTIVITAS WISATA BAHARI TERHADAP KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI GILI LABAK, MADURA Wijaya, Nirmalasari; Kuswinardi, Jacobus Wiwin; Aditya, Bagus Kusuma
Jurnal Tropical Aquatic Sciences Vol. 3 No. 2 (2024): Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Tropical Aquatic Sciences
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/tas.v3i2.1079

Abstract

Gili Labak merupakan pulau kecil di Kabupaten Sumenep. Luas pulau tersebut hanya ±5 ha, dimana seluas 2,1 ha berupa hamparan pasir putih. Lebar pantai pasir putih yang mengelilingi Pulau Gili Labak rata-rata selebar 20 meter, dengan garis pantai sepanjang 1.200 meter, menyediakan area wisata pantai yang luas dan nyaman bagi pengunjung. Ekosistem terumbu karang di Pulau Gili Labak yang kondisi penutupannya baik luasnya mencapai 80,99 ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak aktivitas wisata bahari terhadap ekosistem terumbu karang. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan terkait dengan aktivitas wisata. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah metode survey untuk pengamatan kondisi ekosistem terumbu karang di Pulau Gili Labak, dan pengumpulan data spasial serta data atribut. Untuk menentukan dampak pariwisata di pulau Gili Labak digunakan survei kuesioner untuk menentukan demografi pengunjung dan aktivitas mereka di pulau. Hasil pengamatan kondisi oseanografi yang diperoleh pada tahun 2019 versus data oseanografi 2022 tidak terlalu berbeda, Kondisi yang terlihat berbeda adalah pada penutupan karang yang cenderung makin menurun. Life form karang cenderung stabil, namun terjadi penurunan jumlah life form di stasiun 2 yang terletak di sisi barat Pulau. Hasil pengamatan terhadap ketahanan habitat, menunjukkan bahwa luas lahan dan struktur habitat mempunyai tingkat ketahanan yang rendah lebih mudah berubah dipengaruhi oleh adanya aktivitas kapal, yaitu kapal wisata bahari dan kapal nelayan.