Perkembangan layanan digital banking di Indonesia mengalami peningkatan pesat seiring dengan pertumbuhan teknologi dan digitalisasi sektor keuangan. Namun, adopsi layanan ini masih menghadapi hambatan yang cukup signifikan, terutama terkait persepsi risiko dari pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi risiko pengguna dalam menggunakan layanan digital banking, serta mengidentifikasi tantangan dan solusi yang relevan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Melalui metode deskriptif kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian ini menemukan bahwa risiko keamanan (security risk) menjadi bentuk kekhawatiran utama yang berpengaruh terhadap persepsi pengguna, terutama terkait praktik penipuan dan penyalahgunaan data pribadi. Persepsi risiko yang tinggi dapat menghambat keputusan nasabah dalam memanfaatkan layanan digital perbankan. Oleh karena itu, diperlukan strategi mitigasi risiko yang efektif, termasuk peningkatan sistem keamanan, penguatan regulasi, serta edukasi digital kepada masyarakat. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi penting bagi industri perbankan dan pemangku kebijakan untuk membangun kepercayaan serta memperluas inklusi layanan keuangan digital di Indonesia.