Indonesia sebagai negara multikultural menghadapi tantangan serius berupa meningkatnya sikap intoleransi dan potensi radikalisme, bahkan di kalangan anak-anak usia sekolah dasar. Oleh karena itu, pendidikan dasar menjadi ranah strategis dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama sebagai pondasi transformasi karakter bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi implementasi moderasi beragama dalam membentuk karakter siswa di SD N Sokowaten Baru. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahapan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah telah mengintegrasikan nilai-nilai moderasi seperti toleransi, gotong royong, dan penghargaan terhadap perbedaan melalui kegiatan pembelajaran, keteladanan guru, dan kolaborasi dengan orang tua serta masyarakat. Meskipun masih terdapat tantangan seperti keterbatasan pemahaman guru dan pengaruh negatif media digital, pendekatan kontekstual yang dilakukan sekolah terbukti efektif dalam membangun karakter moderat siswa. Dengan demikian, penanaman nilai moderasi beragama sejak pendidikan dasar merupakan langkah penting dalam mencetak generasi yang berakhlak, toleran, dan siap hidup dalam masyarakat yang plural.