Setyadnya, I Made Satwika
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan

Tinggalan Seni Arca Di Pura Puseh Gumi Desa Akah, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung: Kajian Bentuk, Fungsi, Dan Makna Setyadnya, I Made Satwika; Srijaya, I Wayan; R, Kadek Dedy Prawirajaya
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 5.A (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tinggalan seni arca merupakan salah satu tinggalan arkeologi yang banyak tersebar di wilayah Pulau Bali banyak disimpan di areal tempat suci/pura dan masih difungsikan (living monument) oleh masyarakat peyungsungnya. Salah satunya yaitu di pura puseh gumi desa akah, kecamatan klungkung, kabupaten klungkung. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna tinggalan seni arca yang terdapat di Pura Puseh Gumi Desa Akah, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif melalui beberapa tahap pengumpulan data mulai dari studi pustaka, observasi, dan wawancara secara terbuka (opened interview). Terdapat dua teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori fungsional dan teori simbol. Penelitian ini, menggunakan tiga metode analisis data yaitu analisis morfologi, analisis ikonografi, dan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa tinggalan seni arca yang disimpan di Pura Puseh Gumi Desa di antaranya yaitu 1 Arca Ganesha, 4 Arca Perwujudan, 2 Fragmen Arca. Saat ini, tinggalan seni arca di Pura Puseh Gumi Desa Akah berfungsi sebagai sarana pemujaan oleh masayarakat penyungsungnya untuk memohon kesuburan, keselamatan dan perlindungan agar masyarakat terhindar dari segala rintangan yang tidak dikehendaki. Tinggalan seni arca tersebut dimaknai sebagai sebuah simbol yang sangat dikeramatkan dan disakralkan oleh masyarakat penyungsungnya.