Permasalahan sampah plastik yang semakin meningkat memerlukan solusi inovatif dan partisipatif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mengadopsi pendekatan service learning dengan melibatkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran aktif melalui pelatihan pembuatan ecobrick. Ecobrick, yaitu botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik non-biologis, menjadi alternatif ramah lingkungan untuk mengelola limbah plastik. Metode kegiatan mencakup observasi lingkungan sekolah, diskusi interaktif, pelatihan teknis, dan praktik langsung pembuatan ecobrick. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kesadaran lingkungan dan keterampilan praktis peserta dalam mengelola sampah plastik. Implementasi ecobrick diharapkan dapat mengurangi volume sampah plastik di lingkungan sekolah dan sekitarnya serta menumbuhkan sikap peduli lingkungan sejak dini. Kegiatan ini membuktikan bahwa pendekatan service learning efektif dalam mengintegrasikan pembelajaran akademik dengan kontribusi nyata kepada masyarakat