Tulisan ini membahas pendekatan refleksi teologis menggunakan metode lingkaran pastoral dalam konteks pendidikan Kristen. Lingkaran pastoral, yang terdiri dari tahapan melihat, menilai, bertindak, dan merayakan, menjadi alat yang efektif untuk mengintegrasikan pengalaman hidup dengan ajaran Kristiani. Pendekatan ini bertujuan agar pendidikan Kristen tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga membentuk karakter, spiritualitas, dan kepekaan sosial peserta didik. Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan kompleksitas sosial, refleksi teologis ini memberikan ruang bagi peserta didik untuk memahami iman secara kontekstual dan menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Dengan penerapan yang tepat, pendidikan Kristen berbasis lingkaran pastoral dapat melahirkan individu yang memiliki iman kuat serta komitmen nyata terhadap nilai-nilai Kerajaan Allah.