Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hingga Juli 2023, pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di Indonesia mencapai 7.472 pelanggan atau naik sebesar 26% dari tahun sebelumnya. Peningkatan pengguna PLTS atap ini merupakan salah satu trend positif untuk menuju Indonesia Zero Emisi 2050. Tahun 2021, Masjid KH. Ahmad Dahlan Karangploso telah membangun PLTS Atap offgrid sebesar 400 Wp dan dilakukan peningkatan daya sebesar 2,4 kWp pada tahun 2023. Tetapi sistem PLTS tersebut masih belum bisa bekerja secara optimal atau energi yang dihasilkan oleh photovoltaic hanya terpakai sebesar 70% dari total kapasitas terpasang. Selain itu pada sistem PLTS sekarang ini sering terjadi drop tegangan battery yang disebabkan kegagalan switching automatic transfer switch (ATS). Dari hasil permasalahan tersebut dijalankan suatu program pengabdian untuk mengoptimalkan sistem PLTS khususnya pada sistem ATS dan penambahan kapasitas battery. Pada sistem perancangan ATS ditambahkan proteksi tegangan DC untuk mengoptimalkan sistem ATS dan melindungi battery. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan melaksanakan survei lokasi untuk mengecek sistem PLTS, kemudian dilanutkan dengan perancangan dan proses instalasi sistem ATS dan dilanjutkan dengan pengujian ATS. Dari hasil pengujian sistem ATS disebutkan bahwa sistem DC proteksi mampu memutuskan jaringan PLTS apabila tegangan battery berada dibawah 24 VDC dengan kondisi seperti ini maka battery tidak akan mengalami drop voltage yang nantinya dapat menyebabkan kerusakan pada battery. Setelah semua sistem berjalan dengan baik maka dilanjutkan dengan penyerahan dan pelatihan terkait pengoperasian sistem ATS.