Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang dihadapi Gereja Katolik saat ini, yaitu rendahnya panggilan hidup beragama di kalangan generasi muda. Kekhawatiran penulis ini tentu beralasan karena hanya sedikit generasi muda yang tertarik dengan gaya hidup monastik yang bagi mereka monoton dan membosankan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana minat dan minat generasi muda terhadap kehidupan beragama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggali data dari responden yang merupakan siswa SMA Negeri 1 Mempawah Hulu. Kuesioner penelitian ini dibuat mengikuti nilai-nilai yang dianjurkan oleh Paus Fransiskus dalam Dokumen Chistus Vivit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 84,54% responden tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan beragama. Meskipun secara umum mereka tertarik dengan kehidupan monastik, namun faktanya gaya hidup yang mereka pilih sangat berbeda dengan gaya hidup religius, hanya 67,94% pilihan mereka yang menjawab benar. Selain itu, terdapat hal yang menjadi tantangan bagi mahasiswa, mengapa mereka tidak memilih kehidupan beragama, umumnya karena tidak ingin meninggalkan teman dan keluarga, namun demikian 71,24% responden bersedia menghadapi tantangan tersebut. Penelitian ini masih mempunyai banyak kekurangan, antara lain metode analisis data yang digunakan, serta keterbatasan waktu dan jarak sehingga menyebabkan proses pengumpulan data terkesan terburu-buru. Saran bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan metode penelitian yang bervariasi, baik teknik analisis data maupun metode. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk melihat peran orang tua dalam menentukan pilihan masa depan anak.