Penelitian ini mengamati bisnis manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2018 hingga 2021 dan bagaimana struktur modal mereka ditentukan. Kepemilikan institusional, tangibility of asset, likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan ukuran bisnis adalah beberapa variabel independen yang dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total kepemilikan institusional tidak mempengaruhi struktur modal dengan menggunakan regresi linier berganda pada 487 titik data. Berbeda dengan kepemilikan institusional yang tidak sensitif terhadap tekanan, yang meningkatkan struktur modal, kepemilikan yang sensitif terhadap tekanan memiliki dampak yang berlawanan. Pertumbuhan penjualan dan ukuran bisnis memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal, yang menunjukkan bahwa perusahaan besar membutuhkan lebih banyak dana dan ruang untuk berekspansi. Sebaliknya, profitabilitas memiliki efek negatif, memberikan kepercayaan pada ide pecking order. Di sisi lain, struktur modal tidak terpengaruh oleh tangibility dan likuiditas aset. Hasil ini menjelaskan elemen-elemen yang mempengaruhi kebijakan struktur modal perusahaan, yang merupakan informasi yang berguna bagi para manajer dan investor.