Penelitian ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa sekolah menengah dengan pendekatan pengabdian pengajaran yang mengangkat isu kesehatan mental, sebuah tema yang sangat penting dan dekat dengan kehidupan mereka. Program ini dilaksanakan di MTS Hidayatul Insan, Palangka Raya, dengan melibatkan 24 siswa yang aktif berpartisipasi. Kegiatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu penyampaian materi dasar tentang kesehatan mental dan diskusi reflektif yang dipandu oleh video edukatif dari kanal YouTube “Kok Bisa?”. Evaluasi menggunakan kuesioner individu dan kelompok berdasarkan taksonomi Bloom, mulai dari kemampuan mengingat hingga menciptakan. Hasil menunjukkan bahwa pembelajaran yang kontekstual dan reflektif mampu menggali dinamika berpikir dan perasaan siswa secara menyeluruh. Beberapa siswa mengalami kesulitan menjawab pertanyaan faktual, namun mereka mampu merespons pertanyaan yang lebih aplikatif dan reflektif dengan penuh empati. Temuan ini menegaskan bahwa pengembangan berpikir kritis bukanlah proses linier, melainkan sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis siswa dan metode pengajaran yang diterapkan. Kegiatan ini membuktikan bahwa mengintegrasikan pendidikan kesehatan mental dalam strategi pembelajaran dapat secara signifikan meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan kemampuan berpikir kritis siswa.