Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL SKALA HUSADA: THE JOURNAL OF HEALTH

The Anti-Inflammatory Potential of Fermented Red Ginger Extract (Zingiber officinale var. Rubrum) Against In Vitro Protein Denaturation Kusdiharti, Meutia Sri; Dewi, Ni Wayan Rika Kumara; Artika, Made Prita
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 22, No 1 (2025): Jurnal Skala Husada (JSH): The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v22i1.4093

Abstract

Background:Red ginger (Zingiber officinale var. Rubrum) is known for many phytochemical components and various pharmacological activities, such as anti-inflammation. However, red ginger also has a high cellulose level. Special treatment is needed to degrade the cellulose so that phytochemicals can be maximally extracted. Trichoderma harzianum, a cellulase enzyme-producing fungus, can degrade cellulose and increase the efficiency of phytochemical extraction. Aims:This study aimed to evaluate the in vitro anti-inflammatory potential of red ginger extract fermented with T. harzianum. Methods:This research is an experimental method involving the fermentation of red ginger powder before extraction, followed by an in vitro protein denaturation inhibition assay using a UV-Vis spectrophotometer. Bovine Serum Albumin (BSA) was used as a negative control, diclofenac sodium as a positive control, and the fermented red ginger extract (FRGE) was tested at concentrations of 25, 50, 75, 100, and 125 ppm. The results: Phytochemical screening of FRGE confirmed the presence of alkaloids, flavonoids, saponins, phenols, and triterpenoids. The extract yield was 14.29%, with the highest inhibition of protein denaturation at 62.62% observed at 125 ppm. The IC50 value is 93.61 ppm. Conclusions: Based on these research results, FRGE had strong antiinflammatory potency in vitro. Keywords: Red ginger, Fermentation, Anti-inflammatory, Protein denaturation, Trichoderma harzianum
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN RASIONALITAS PENGOBATAN GOUT SECARA SWAMEDIKASI DI APOTEX X Suastini, Ni Made; Artika, Made Prita; Kumara Dewi, Ni Wayan Rika
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 21, No 2 (2024): Jurnal Skala Husada (JSH): Volume 21, No 2, Tahun 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v21i2.3816

Abstract

ABSTRACT Gout is a condition where there is an accumulation of monosodium urate crystals and leading to inflammation. Self-medication for gout therapy is commonly practiced by patients who have prior experience with gout treatment. Self-medication in gout therapy is highly influenced by the patient’s knowledge, which impacts the rationality of using the therapy. This study aims to assess the impact of providing education on the level of knowledge and gout therapy rationality at Apotek X. Method: Cross-sectional method, with a questionnaire to assess the respondents' knowledge and rationality in using gout therapy. Education will be provided using a brochure that the researcher will explain, and to assess the outcome of the education, the same questionnaire will be given to respondents. Results: A total of 30 respondents participated in this study, all of whom completed both the pre-test and post-test and received education about gout. The results showed that the provision of education significantly improved the respondents' knowledge about gout (p=0.000) and significantly improved the rationality of respondents in self-medication for gout therapy (p=0.000). Conclusion: Providing education can improve the knowledge and rationality of using self-medication for gout therapy at Apotek X. Keyword: gout; education; knowledge; rationality; self-medication ABSTRAKGout merupakan suatu kondisi dimana terjadi penumpukan kristal monosodium urat di sendi dan mengakibatkan terjadinya inflamasi. Swamedikasi terapi gout banyak dilakukan oleh pasien yang memiliki pengalaman menggunakan terapi gout sebelumnya. Swamedikasi terapi gout sangat dipengaruhi oleh pengetahuan pasien terhadap gout sehingga akan berdampak pada rasionalitas penggunaan terapi gout itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pemberian edukasi terhadap tingkat pengetahuan dan rasionalitas menggunaan terapi gout di apotek X. Metode: penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, dengan menggunakan kuesioner untuk melihat pengetahuan dan rasionalitas responden dalam menggunakan terapi gout, kemudian akan dilakukan edukasi dengan menggunakan brosur yang akan dijelaskan oleh peneliti dan untuk menilai hasil edukasi, responden akan diberikan kuesioner yang sama kembali. Hasil: total responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 30 responden yang telah mengikuti proses pre-test dan post-test dan sudah diberikan edukasi terkait gout. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa pemberian edukasi secara signifikan dapat meningkatkan pengetahuan responden terhadap penyakit gout (p=0,000) serta pemberian edukasi secara signifikan dapat meningkatkan rasionalitas responden terhadap penggunaan terapi gout secara swamedikasi (p=0,000). Kesimpulan: Pemberian edukasi dapat meningkatkan pengetahuan dan rasionalitas penggunaan terapi gout secara swamedikasi di apotek X. Kata Kunci: gout; edukasi; pengetahuan; rasionalitas; swamedikasi
Pengaruh Pemberian Layanan Pesan Pengingat Whatsapp Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas X Artika, Made Prita; Suastini, Ni Made; Kumara, Ni Wayan Rika
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v20i1.3610

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi kronis yang menyebabkan peningkatan tekanan darah 140/90 mmHg.Angka kejadian terjadinya hipertensi di Indonesia, berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 mencapai 34,11% berdasarkan pengukuran secara nasional. Hal ini menyebabkan salah satu tantangan dalam pelayanan kesehatan terutama untuk terapi hipertensi. Ketidakpatuhan terapi ini menyebabkan tidak tercapainya target terapi pasien hipertensi, sekitar 59% pasien yang menerima pengobatan antihipertensi yang tepat, hanya sekitar 34% yang memiliki tekanan darah terkontrol (140/90 mmHg), dan lebih dari 30% pasien tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi. Upaya dalam meningkatkan kepatuhan terapi hipertensi dapat dilakukan pemberian informasi serta edukasi. Salah satu cara pemberian informasi yaitu dengan sistem text-messaging reminder melalui whatsapp. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pesan pengingat whatsapp terhadap kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di salah satu puskesmas di daerah bali. Penelitian ini bersifat kuantittatif dengan desain kuasi eksperimental. Menggunakan model nonequivalent control group design terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kontrol yang dipilih secara random. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Instrument penelitian menggunakan lembar observasi yang berisikan data pill count dan tekanan darah. Analisis uji menggunakan mann whitney. Hasil penelitian terdapat peningkatan pill count menunjukkan bahwa pasien hipertensi yang diberi pengingat whatsapp lebih patuh dalam meminum obat dibandingkan pasien hipertensi yang tidak diberi pengingat whatsapp, dimana uji mann whitney menunjukkan hasil signifikansi dengan nilai p = 0,028 (p 0,05). Tekanan darah pada hasil uji menunjukkan bahwa kelompok intervensi yaitu pasien yang diberi pesan pengingat whatsapp memiliki penurunan tekanan darah yang tidak signifikan atau sama dengan tekanan darah kelompok kontrol. Tidak adanya penurunan signifikan pada tekanan darah menunjukkan bahwa pasien hipertensi yang diberi pengingat whatsapp meski lebih patuh dalam meminum obat, namun tidak mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan, dimana uji mann whitney menunjukkan hasil nilai p = 0,491 (p 0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifkan pada tekanan darah. Kesimpulan pada penelitian ini adalah penggunaan pengingat pesan singkat whatsapp dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasien hipertensi di Puskesmas X.