Artikel ini bertujuan untuk menganalisis relevansi pemikiran Mohammad Natsir dalam merespons tantangan pendidikan Islam kontemporer. Masalah utama yang dikaji adalah bagaimana pemikiran Natsir mengenai pendidikan Islam dapat menjadi solusi atas problem dualisme ilmu, krisis moral, dan lemahnya orientasi spiritual dalam dunia pendidikan saat ini. Fokus penelitian ini diarahkan pada tiga aspek utama: gagasan Natsir tentang integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum, urgensi pendidikan karakter berbasis nilai-nilai tauhid, serta pentingnya kemandirian lembaga pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Data diperoleh dari sumber-sumber primer berupa karya tulis Mohammad Natsir dan sumber sekunder berupa buku, artikel jurnal, serta dokumen ilmiah lain yang relevan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen, sedangkan analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi (content analysis) untuk menggali substansi pemikiran Natsir secara mendalam. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemikiran Mohammad Natsir tetap kontekstual dan relevan sebagai landasan konseptual dalam pengembangan pendidikan Islam yang integratif dan holistik. Gagasan-gagasannya dapat dijadikan rujukan dalam merumuskan sistem pendidikan Islam yang berakar kuat pada nilai-nilai keislaman serta mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.