Claim Missing Document
Check
Articles

Found 98 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha

ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP VEGETASI TERESTRIAL DITINJAU DARI ASPEK ABIOTIC DAN BIOTIC ENVIRONMENT DI KAWASAN WISATA DANAU BERATAN Ni Putu Siswandari .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8090

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) kualitas lingkungan hidup vegetasi terestrial ditinjau dari aspek Abiotic dan Biotic Environtment di kawasan wisata Danau Beratan, (2) sumber dampak terhadap perubahan kualitas lingkungan di kawasan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada kawasan wisata hutan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah komponen lingkungan hidup yang meliputi komponen abiotic dan biotic. Komponen Abiotic pada terdiri atas tekstur tanah dan kemiringan lahan, sedangkan komponen biotic meliputi crown cover, densitas, dan stratifikasi. Sampel penelitian ini adalah aspek biotic,dan biotic pada kawasan wisata hutan yang tercakup dalam kuadrat. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara sistematik sampling. Data dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Kualitas lingkungan hidup ditinjau dari Aspek Abiotic dan Biotic Environtment di kawasan wisata Hutan Danau Beratan secara umum tergolong dalam kualitas buruk dengan skor 72, dan (2) sumber dampak pencemaran di kawasan hutan disebabkan oleh faktor intervensi manusia dan faktor alami.Kata Kunci : Abiotic dan biotic Environtment, Kualitas Lingkungan Hidup The aims of this research are to know (1) the quality of the environment in terms of aspects of terrestrial vegetation abiotic and Biotic Environtment in the tourist area of Beratan Lake, (2) the source of the impact of changing environmental quality in the region. This research was conducted in the tourist area of the forest. This type of research is exploratory research. The population in this research is a component of the environment that includes abiotic and biotic components. Abiotic components area consists of soil texture and slope of the land, while the biotic components include crown cover, density, and stratification. Samples were aspects of biotic and biotic in the tourist area of forest covered by the squares.The sampling technique is done in a systematic sampling. Data were analyzed statistically and descriptive ecology. The results showed (1) The quality of the environment in terms of aspects of abiotic and Biotic Environtment in the tourism area of Forest Beratan Lake generally classified as poor quality with a score of 72, and (2) the source of the impact of pollution on forest area was caused by the human intervention and factors naturally.keyword : Keywords: Abiotic and Biotic Environment, Environmental Quality
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN FITOPLANKTON PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN DI TELUK TERIMA KAWASAN TAMAN NASIONAL BALI BARAT Putri Erma Rosita .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) komposisi spesies fitoplankton, (2) indeks keanekaragaman fitoplankton, dan (3) indeks kemelimpahan spesies fitoplankton yang hidup pada ekosistem padang lamun di teluk Terima kawasan Taman Nasional Bali Barat. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif eksploratif dengan rancangan penelitian lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi spesies di laboartorium. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh fitoplankton pada ekosistem padang lamun di Teluk Terima. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah fitoplankton yang berhasil terambil pada sejumlah titik pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan menentukan tiga stasiun, setiap stasiun terdiri dari 12 titik pengambilan sampel. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik ekologi. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Fitoplankton yang teridentifikasi pada ekosistem lamun sebanyak 27 spesies; (2) Indeks keanekaragaman fitoplankton pada ekosistem padang lamun termasuk dalam kategori sedang (2,857); (3) Kemelimpahan relatif tertinggi pada ekosistem padang lamun adalah spesies Ceratium boehmi (12,09%) dan indeks kepadatan spesies pada ekosistem padang lamun adalah 93,43.Kata Kunci : fitoplankon, keanekaragaman, kemelimpahan, padang lamun, Taman Nasional Bali Barat This research aims to identify1) the composition of phytoplankton species; 2) the diversity index of phytoplankton, and (3) the index of phytoplankton abundance of species that live in seagrass ecosystem in the Terima Bay of West Bali National Park. This research adopts a descriptive exploratory approach with field research is designed and carried out followed by species identification in the laboratory. The population of this research is all phytoplankton living in the seagrass ecosystem in the Terima Bay of West Bali National Park. The research sample is phytoplankton that are successfully drawn on a number of sampling points. Sampling isconducted by determining three stations of where samples are to be drawn from.Each station consists of 12 sampling points. Astatistical ecology method is utilised in the data analysis. The results of the study show1) there are 27 species of phytoplankton identified in the seagrass ecosystem; 2) the diversity index of phytoplankton in the ecosystemfalls into medium category (2.857); and 3) the highest index of relative abundance is Ceratium boehmi species (12.09%) and the species density index in the seagrass ecosystem is 93.43.keyword : phytoplankton, diversity, abundance, seagrass, West Bali Barat National Park
ANALISIS ORDINASI DAN KLASIFIKASI TABULER PADA VEGETASI PANTAI SABA, KECAMATAN BLAHBATUH I Gusti Ayu Apti Purbayani .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8184

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pola ordinasi yang terbentuk pada vegetasi di Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh, (2) Bentuk klasifikasi tabuler vegetasi yang ada di Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh vegetasi yang ada disekitaran kawasan Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh. Sedangkan sampel yang digunakan adalah vegetasi yang terkaver oleh kuadrat dengan ukuran 10x10 m sebanyak 30 kuadrat sepanjang garis pantai. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode kuadrat dengan teknik sistematik sampling. Data yang di peroleh dianalisis dengan menggunakan metode ordinasi dan klasifikasi tabuler. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) pola geometrik ordinasi vegetasi Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh berpolakan geometrik diskontinu dimana unit-unit sampling terbagi menjadi dua kelompok. (2) klasifikasi tabular di Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh membentuk dua group yaitu group A dan group B. Group A terdiri atas sub group Ia, Ib, Ic, Id, Ie dan group B tersusun atas sub group IIa dan IIb.Kata Kunci : Ordinasi, Klasifikasi Tabuler, Vegetasi Pantai Saba. The aims of this research is to know (1) the ordination pattern formed in Saba beach vegetation, Blahbatuh district, (2) the tabular classification form of the vegetation in Saba beach, Blahbatuh district. The population of this study was all vegetation around Saba beach, Blahbatuh district. The samples used in this study were the vegetations which were covered by 30 quedrates of 10x10m quadrates along the coast. The method used in collecting the sample was quadrate method using systematic sampling technique. The data obtained were analysed using ordinate and tabular classification method. The result of this research showed that (1) the ordinate geometric pattern of the vegetation in Saba beach, Blahbatuh district was discontinue geometric in which the sampling units were classified into two groups, (2) the tabular classification in Saba beach, Blahbatuh district formed two groups which were group A and group B. Based on the classification, each group furthermore formed some sub-groups. Group A consists of sub-group Ia, Ib, Ic, Id, and Ie, and group B is composed sub-group IIa and IIb. keyword : Ordination, Tabular Classification, Vegetation Saba Beach
UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP USAHA PEMBUDIDAYAAN UDANG DENGAN SISTEM KURUNGAN DI LAUT LEPAS DESA SANGSIT KECAMATAN SAWAN, KABUPATEN BULELENG, BALI Putu Arisna Damayanty .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8218

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dapat dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya dampak potensial terhadap lingkungan, (2) Upaya pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan atas pengelolaan lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian adalah seluruh tokoh masyarakat Desa Sangsit, sampelnya berjumlah 19 orang guna mendapatkan keseluruhan informasi khususnya dalam komponen culture yang mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, biologi, kimia, dan fisik. Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data dan informasi mengenai prediksi sumber, jenis, dan deskripsi dampak serta pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan dengan teknik wawancara, studi dokumen, dan kuesioner. Data yang dianalisis selanjutnya secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dapat dilakukan dengan menyesuaikan sumber dan jenis dampak yang ditimbulkan dari tahapan-tahapan kegiatan pembudidayaan udang dengan menggunakan Rona Lingkungan Awal sebagai acuan, (2) Upaya pemantauan lingkungan hidup, melibatkan pihak pemrakarsa yang dipantau langsung oleh lembaga terkait yaitu Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng secara berkala.Kata Kunci : UKL-UPL, Pembudidayaan Udang, Sistem Kurungan, Laut Lepas, Desa Sangsit The aim of this study is to know (1) an management effort of life environment which can be done to anticipate potential effect toward environment, (2) monitoring effort of life environment which is done on life environment management which has been dealed. The population of this study are all of Sangsit Village figures, the sample are 19 people to get all of informations especially in term of culture components which covers economy, social, culture, health, biology, chemistry, and physic. Data collection method used to get data and informations about type sources prediction and effects description and management and monitoring of environment done by interviewing, documentation, and questionnaire. Data will be analyzed descriptively. The results of study show (1) life environment management effort can be done by adapting the sources and type of effects that can be appeared from the steps of shrimps expansion by using introductory environment as guidance, (2) life environment monitoring effort, involving people who become the planner which is monitored by Badan Lingkungan Hidup and Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng continually in current time.keyword : UKL-UPL, shrimp farming, cage systems, high seas, Village Sangsit
Perubahan Struktur Vegetasi dan Kondisi Ekologis pada Daerah Galian Batu Kapur dalam Periode Waktu tertentu di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung Bali Feni Ilma Hidayati .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 3 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i3.11975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas galian batu kapur di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali. 2) perbedaan struktur vegetasi pada daerah galian batu kapur pada periode waktu tertentu, 3) perbedaan kondisi ekologis akibat aktivitas galian batu kapur pada periode waktu tertentu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan yang ada di kawasan batu kapur di Desa Kutuh. Sampel dalam penelitian ini adalah spesies tumbuhan yang ada pada 5 zona yang terkover oleh kuadrat dengan ukuran 10 x 10 m sebanyak 75 kuadrat. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode kuadrat, dengan teknik sistematik sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas galian batu kapur, (a). pajak tanah cukup mahal, memenuhi kebutuhan ekonomi, lahan tidak produktif. (b). pengembangan wisata, menunjang kemajuan pembangunan, dan pengaruh sosial budaya setempat 2) struktur vegetasi pada kelima zona memiliki rerata nilai Crown Cover sebesar 37,84% berkualitas buruk. Nilai densitas sebesar 15,65 berkualitas buruk. Jumlah rerata strata 1 berkualitas buruk. 3) kondisi ekologis kelima zona memiliki nilai rerata 1 tekstur tanah pasiran berkualitas buruk, rerata pH tanah 8,0 bersifat basa, dan dari segi culture kualitas lingkungan sangat baik tetapi masih kurang dalam pengelolaan lingkungan di kawasan galian tersebut.Kata Kunci : Struktur Vegetasi, Kondisi Ekologis, Galian Batu Kapur, Desa Kutuh, Crown Cover, Densitas, Stratifikasi, Tekstur Tanah The aims this research are 1) The factors that influence the activity of limestone quarry in Kutuh Village, South Kuta Distric, Regency of Badung Bali. 2) The difference of ecological condition due to limestone quarry activity at certain period of time. 3) The structure of vegetation in limestone quarrying area at certain period of time. The kind of this research is an explorative research. The population in this research is all plant species that exist in the limestone area in the village of Kutuh. The sample in this research is the plant species present in 5 zones covered of 10 x 10 m much as 75 squares. The method used in data retrieval is the quadratic method, with systematic sampling techniques. The results of this research indicate that 1) the factors influence the activity of limestone quarry (a) Land tax is quite expensive, fulfilling economic needs, unproductive land. (b) Tourism development, supporting development progress, and local socio-cultural influences 2) vegetation structure in all five zones has a mean value of Crown Cover of 37.84% of bad quality. Density value of 15.65 bad quality. The average value of stratum 1 is of poor quality. 3) the ecological condition of the five zones has a mean value of 1 bad quality sandy soil texture, the average pH of the soil 8.0 is alkaline, in terms of culture the environmental quality is very good but still lacks in environmental management in the excavation area.keyword : Vegetation Structure, Ecological Condition, Lime Stone, Kutuh Village, Crown Cover, Density, Stratification, Soil Texture
Perkembangan Fisiognomi dan Fenologi Spesies Tumbuhan Langka pada Fase Penyemaian sampai Tahapan Bibit Siap Tanam di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Unda Anyar Provinsi Bali Kadek Suyobi .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14384

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui fisiognomi dan fenologi spesies tumbuhan langka dari fase penyemaian sampai tahapan bibit siap tanam dan (2) cara pembibitan untuk menumbuhkan tumbuhan langka. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah spesies tumbuhan langka yang di kawasan hutan Penglipuran dan spesies tumbuhan langka di Balai Pengelolaan Derah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Unda Anyar Provinsi Bali. Sampel penelitian ini adalah 2 spesies profagul tumbuhan langka di kawasan Penglipuran dan 3 spesies profagul tumbuhan langka di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Unda Anyar Provinsi Bali. Pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dan kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Fisiognomi spesies tumbuhan memiliki keragaman bentuk yang khas bagi setiap spesies tumbuhan, tinggi tumbuhan dan diameter batang yang paling cepat tinggi dan lebar batang yang paling besar yaitu cempaka dan tinggi tumbuhan yang lambat tumbuh dan diameter batang yang kecil yaitu kayu putih. Jumlah daun yang paling banyak kayu putih. Fenologi pada tumbuhan majegau dan kayu putih memerlukan waktu lama untuk tumbuh yaitu 21 hari lama waktu perkecambahan biji dan 30 hari lama waktu tumbuhnya daun pertama. Faktor klimatik dan edafik berpengaruh terhadap fisiognomi dan fenologi suatu spesies. (2) Cara pembibitan untuk menumbuhkan tumbuhan langka, di bedengan menggunakan media pasir sedangkan di polybag tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 6:1. Penyiraman mahoni tidak terlalu basah karena biji mahoni berbentuk pipih dengan ujung agak tebal dan pengambilan bibit di bedengan dengan cara memasukkan tangan ke dalam lubang akar kemudian secara perlahan bibit diangkat agar akar tidak putus karena biji dari mahoni lunak menyatu dengan akar, sedangkan untuk tumbuhan cempaka, majegau, tabebuya dan kayu putih dicabut secara hati-hati. Kata Kunci : Fisiognomi, Fenologi, Tumbuhan Langka, Penyemaian, Cara Pembibitan The purposes of this research were: (1) to know the physiognomy and phenology of rare plant species from the seeding phase until the seedling stage is ready to plant and (2) the nursery way to grow rare plants. The population in this study is a rare plant species in the area of Penglipuran forest and endangered plant species at center of management of river areas of rivers and forests unda anyar province bali. The samples of this research were 2 specieses of rare plant propagul in Penglipuran area and 3 specieses of rare plant profagul at center of management of river areas of rivers and forests unda anyar province bali. Data collection by observation method, interview and literature review. The results of the research shows that: (1) Physiognomy of plant species has a distinct variety of shapes that are unique to each plant species, plant height and diameter of the fastest stem high and the width of the stem is the largest cempaka while the slow growing plant and the small diameter of the stems eucalyptus. The highest number of leaves is eucalyptus. The Phenology of majegau and eucalpyptus plants takes a long time to grow, 21 days of seed germination time and 30 days of leaf growing time. Climatic and edaphic factors effect the physiognomy and phenology of a species. (2) Breeding method to grow rare plants, in bed using sand medium while in polybag soil and manure with ratio 6: 1. In cempaka plants and majegau seeds soaked before sowing. Mahogany watering is not too wet because the mahogany seed is flat with a slightly thick tip and seedling in the bed by putting the hand into the root hole then slowly removed to the root of the roots do not break because the seeds of soft mahogany blend with the roots, while for cempaka plants, majegau, tabebuya and eucalyptus are carefully removed.keyword : Physiognomy, Phenology, Rare Plant, Seeding, How to Breeding
Distribusi dan Diversitas Spesies Tumbuhan Simbol Tubuh (Tri Angga) Masyarakat Bali Aga Pada Tri Mandala di Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng Ni Kadek Mira Sapitri .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14401

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Spesies tumbuhan simbol tubuh (Tri Angga) apa sajakah yang ada di ruang Tri Mandala pada masyarakat Bali Aga di Desa Tigawasa (2) indeks keanekaragaman spesies tumbuhan simbol tubuh (Tri Angga) yang ada di ruang Tri Mandala pada masyarakat Bali Aga di Desa Tigawasa (3) pola distribusi spesies tumbuhan simbol tubuh (Tri Angga) yang ada di ruang Tri Mandala pada masyarakat Bali Aga di Desa Tigawasa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh tumbuhan simbol tubuh yang terdapat di Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah parameter ekosistem dan parameter sosiosistem. Paramater ekosistem ini yang meliputi makhluk hidup dalam ekosistem yaitu khususnya tumbuhan simbol tubuh. Parameter Sosiosistem yang meliputi budaya Bali Aga Desa Tigawasa dalam pelestarian tumbuhan simbol tubuh. Culture dalam penelitian ini meliputi parameter; (1) human nature orientation, (2) man nature orientation, (3) time orientation, (4) activity orientation dan (5) relational orientation. Teknik pengambilan sampel dilakukan metode kuadrat dengan sistematik sampling sedangkan culture dilakukan dengan pemberian kuesioner dan wawancara. Data dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Spesies tumbuhan simbol tubuh yang ditemukan pada Tri Mandala Desa Tigawasa yang meliputi Uttama Mandala yaitu 4 spesies (8,89%); pada Madya Mandala yaitu 17 spesies (37,78%); pada Nista Mandala yaitu 5 spesies (11,11%). Tumbuhan simbol tubuh yang terdapat di Desa Tigawasa yaitu 18 spesies (40%), (2) indeks keanekaragaman spesies tumbuhan simbol tubuh di Desa Tigawasa yaitu mencapai 0,886 sedangkan kemelimpahannya 0,114 sehingga dapat dikategorikan kedalam keanekaragaman tinggi, (3) Pola distribusi spesies tumbuhan simbol tubuh dari 18 spesies yang ditemukan untuk pola distribusi tipe teratur yaitu sebanyak 7 spesies (38,39%), tipe acak yaitu 2 spesies (11,11%), tipe mengelompok yaitu 9 spesies (50%). Kata Kunci : Tumbuhan Simbol Tubuh (Tri Angga), Tri Mandala, Desa Tigawasa, Bali Aga. The purpose of this research is to know (1) Species of body symbols (Tri Angga) what are in Tri Mandala room at Bali Aga community in Tigawasa Village (2) index of plant species diversity of body symbol (Tri Angga) Mandala in Bali Aga community in Tigawasa village (3) distribution pattern of plant species of body symbol (Tri Angga) in Tri Mandala room on Bali Aga community in Tigawasa Village. The type of research conducted is explorative research. The population in this research is all the whole plant body symbols that exist in Tigawasa Village, Banjar District, Buleleng Regency. Parameters measured in this study are ecosystem parameters and sociosystem parameters. These ecosystem parameters include living creatures in ecosystems, especially the symbols of the body. This Sosiosistem parameter which encompasses the culture of Bali Aga Tigawasa Village in preserving the body symbol of body. Culture in this study includes parameters Culture dalam penelitian ini meliputi parameter; (1) human nature orientation, (2) man nature orientation, (3) time orientation, (4) activity orientation dan (5) relational orientation. The sampling technique was conducted by quadratic method with systematic sampling while culture was done by giving questionnaire and interview. Data were analyzed in ecological and descriptive statistics. The results showed (1) Species of plant body symbols found in Tri Mandala Tigawasa Village which includes Uttama Mandala which is 4 species (8,89%); in Madya Mandala is 17 species (37,78%); on Nista Mandala which is 5 species (11,11%). With such a symbol of body plants in the village of Tigawasa is 18 species (40%), 2) the index of plant species diversity in Tigawasa village is 0.886 whereas the abundance is 0.114 so it can be categorized into high diversity, (3) Distribution pattern of plant species of body symbol of 18 species found for regular type distribution pattern that is 7 species (38,39%), random type 2 species (11,11%), clustered type is 9 species (50%).keyword : Symbol Body Plants (Tri Angga), Tri Mandala, Tigawasa Village, Bali Aga.
Analisis Diversitas Spesies Tumbuhan Simbol Tubuh (Tri Angga) Masyarakat Bali Majapahit pada Tri Mandala di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng Ni Wayan Ning Sujati .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14548

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) spesies tumbuhan simbol tubuh yang ada di ruang Tri Mandala (2) indeks keanekaragaman spesies tumbuhan simbol tubuh yang ada di ruang Tri Mandala (3) pola distribusi spesies tumbuhan simbol tubuh yang ada di ruang Tri Mandala pada masyarakat. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh spesies tumbuhan simbol tubuh yang ada di seluruh area Desa Lokapaksa. Parameter yang diukur pada aspek abiotic yaitu tekstur tanah, pH tanah, bahan organik tanah, kelengasan tanah, suhu, kelembaban, intensitas cahaya sedangkan komponen biotic meliputi dan ruang terbuka hijau. Culture dalam penelitian ini meliputi parameter; (1) human nature orientation, (2) man nature orientation, (3) time orientation, (4) activity orientation dan (5) relational orientation. Teknik pengambilan sampel dilakukan metode kuadrat dan sistematik sampling. Ukuran dan jumlah kuadrat disesuaikan dengan luas area pada ruang Tri Mandala sedangkan culture dilakukan dengan pemberian kuesioner dan wawancara. Data dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Spesies tumbuhan simbol tubuh yang ditemukan pada Tri Mandala adalah 16 (35,5%) spesies tumbuhan dari total keseluruhan tumbuhan yaitu 65 spesies. Spesies tumbuhan simbol tubuh di Uttama Mandala sebanyak 15 spesies tumbuhan, Madya Mandala sebanyak 51 spesies tumbuhan, dan di Nista Mandala terdapat 12 spesies tumbuhan, (2) Seluruh spesies tumbuhan simbol tubuh di desa termasuk kategori indeks keanekaragaman yang tinggi, (3) Pola distribusi dari ke-16 spesies tumbuhan simbol tubuh memiliki tipe pola distribusi mengelompok, acak, dan teratur.Kata Kunci : Tumbuhan Simbol Tubuh, Bali Majapahit, Tri Mandala, Desa Lokapaksa The purpose of this research is to know (1) plant species of body symbol in Tri Mandala room (2) index of plant species diversity of body symbol in Tri Mandala space (3) distribution pattern of plant species of body symbol in Tri Mandala room at community. The type of research conducted is explorative research. The population in this study is all species of plant symbols of the body that exist throughout the Village Lokapaksa. Parameters measured in the abiotic aspects of soil texture, soil pH, soil organic matter, soil moisture, temperature, humidity, light intensity while biotic components include and green open space. Culture in this study includes parameters; (1) human nature orientation, (2) man nature orientation, (3) time orientation, (4) activity orientation and (5) relational orientation. The sampling technique is done by quadratic and systematic sampling method. The size and quantity of squares are adjusted to the area of Tri Mandala space while culture is done by giving questionnaires and interviews. Data were analyzed in ecological and descriptive statistics. The results showed (1) Plant species of body symbols found in Tri Mandala were 16 (35.5%) plant species of the total plant total of 65 species. Species of plant body symbol in Uttama Mandala as many as 15 species of plants, Madya Mandala as many as 51 species of plants, and in Nista Mandala there are 12 species of plants, (2) All species of plant body symbols in the village including high diversity index categories, (3) of the 16 species of plant body symbols have the type of distribution patterns are clumped, random, and regular.keyword : Symbol Body Plant, Bali Majapahit, Tri Mandala, Lokapaksa Village
KARAKTERISTIK DAN KEANEKARAGAMAN SPESIES TUMBUHAN IN-SITU PADA LAHAN KERING DI DUSUN MUNTI GUNUNG, DESA TIANYAR BARAT, KECAMATAN KUBU, KABUPATEN KARANGASEM ILA ATTHYKHUL ISLAM .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14561

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) komposisi spesies tumbuhan pada lahan kering di Dusun Munti Gunung; (2) karakteristik spesies tumbuhan in-situ yang menyusun lahan kering di Dusun Munti Gunung; dan (3) indeks keanekaragaman spesies tumbuhan pada lahan kering di Dusun Munti Gunung. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan di kawasan Dusun Munti Gunung. Sampel dalam penelitian ini adalah tumbuhan yang tercoveroleh kuadrat pada masing-masing stasiun penelitian. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode kuadrat, wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) komposisi spesies tumbuhan di kawasan Dusun Munti Gunung terdiri atas 44 spesies tumbuhan dari yang tersebar di tiga zona, yaitu: 27 spesies tumbuhan yang ada pada Zona I (62-79 mdpl), 23 spesies tumbuhan yang ada pada Zona II (144-193 mdpl), dan 28 spesies tumbuhan yang ada pada Zona III (259-599mdpl); (2) dari 44 spesies yang ditemukan di Dusun Munti Gunung, terdapat 14 spesies tumbuhan in-situ yang terdiri dari 12 famili yang ditemukan pada seluruh zona di Kawasan Dusun Munti Gunung. Spesies yang menjadi karakteristik pada keseluruhan zona adalah spesies Anacardium occidentale (38.42%), Borassus flabellifer (29.86%), Azadirachta indica (18.71%), Tectona grandis (17.86%), dan Leucaena leucocephala(17.12%). Kelima jenis tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan yang menjadi karakteristik dari tumbuhan lahan kering. Dari kelima spesies tumbuhan tersebut, dua diantaranya merupakan spesies in-situ, spesies tersebut diantaranya Borassus flabellifer dan Azadirachta indica. Sedangkan tiga spesies lainnya yakni Anacardium occidentale, Tectona grandis, dan Leucaena leucocephala adalah spesies ex-situ; dan (3) nilai rata-rata indeks keanekaragaman spesies pada penelitian yang dilakukan di kawasan Dusun Munti Gunung secara keseluruhan sebesar 2.17 dengan kategori sedang. Kata Kunci : Kata-kata kunci: karakteristik spesies, keanekaragaman spesies, lahan kering, tumbuhan in-situ This research purposes were to know: (1) composition of plant species on arid land in Dusun Munti Gunung; (2) characteristic of plant species in-situ that compose arid land in Munti Gunung Hamlet; and (3) diversity index of plant specieses on arid land in Dusun Munti Gunung. This type of research was explorative. The population in this research was all of the tree specieses in Dusun Munti Gunung area. The samples in this research were plants covered by squares at each station. The method was used in data collection is quadratic method, interview, and literature study. The results of the research shows that: (1) the composition of tree species in Munti Gunung Hamlet consisted of 44 tree specieses from three zones, that is: 27 species of tree in Zone I (62-79 mdpl), 23 specieses of tree present in Zone II (144-193 mdpl), and 28 specieses of tree present in Zone III (259-599 mdpl). (2) from 44 specieses found in Dusun Munti Gunung, there are 14 specieses of in-situ plant consisting of 12 families found in all zones in Munti Gunung Hamlet area. The species characteristic of the entire zone areAnacardium occidentale species (38.42%), Borassus flabellifer (29.86%), Azadirachta indica (18.71%), Tectona grandis (17.86%), and Leucaena leucocephala (17.12%). Those five types of tree, there are plants that are characteristic of arid land. Among the five species of the plant, two of them are in-situ species, including Borassus flabellifer and Azadirachta indica. The other three species, Anacardium occidentale, Tectona grandis, and Leucaena leucocephala are ex-situ specieses; and (3) the average value of index diversity of species generally is 2.17 that is categorized as medium.keyword : Keywords: species characteristic, species diversity, arid land, plant species in-situ
DISTRIBUSI DAN DIVERSITAS SPESIES TUMBUHAN SIMBUL TUBUH (TRI ANGGA) MASYARAKAT BALI AGA PADA TRI MANDALA, DESA TENGANAN PEGRINGSINGAN, KABUPATEN KARANGASEM, BALI Gede Rendra Widyotama .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14850

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui : (1) Spesies tumbuhan simbul tubuh (2) Distribusi spesies tumbuhan simbul tubuh (3) Diversitas tumbuhan simbul tubuh di Tri Mandala Desa Tenganan Pegringsingan, serta (4) Sosiosistem tumbuhan simbul tubuh oleh masyarakat Bali Aga Tenganan Pegringsingan. Jenis dan rancangan penelitian ini eksploratif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Banjar Tengah dan Banjar Kauh Desa Tenganan Pegringsingan, Sampel dalam penelitian ini meliputi parameter ekosistem dan parameter sosiosistem, sampel pada parameter ekosistem yaitu tumbuhan simbul tubuh yang terdapat pada 33 kuadrat dengan ukuran kuadrat 10x10 m2, dan parameter sosiosistemnya yaitu 15 orang dari tiga komponen masyarakat meliputi tokoh masyarakat 5 orang, tokoh agama 5 orang, dan masyarakat umum 5 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Data pola distribusi dianalisis menggunakan analisis Poison, Indeks keanekaragaman menggunakan analisis indeks keanekaragaman Simpson. Hasil penelitian ini adalah: (1) Desa Tenganan Pegringsingan memiliki 14 spesies tumbuhan simbul tubuh (2) Distribusi tumbuhan simbul tubuh pada pola distribusi ditemukan 1 spesies yaitu Beringin (Ficus Benjamina) memiliki pola distribusi teratur, sedangkan 13 spesies tumbuhan simbul tubuh lainnya memiliki pola distribusi mengelompok, serta persebaran spesies tumbuhan simbul tubuh sebanyak 3 spesies memiliki persebaran sedang, dan 11 spesies lainnya memiliki persebaran sempit (3) Keanekaragaman tumbuhan simbul tubuh menunjukkan keanekaragaman yang tinggi, dan Densitas tumbuhan secara keseluruhan termasuk kedalam kategori rendah (4) Masyarakat Bali Aga Tenganan Pegringsingan tidak mengetahui, dan tidak menggunakan tumbuhan simbul tubuh, tidak mengenal konsep Tri Angga, mereka juga tidak melakukan ngaben melainkan mendem, kendati demikian mereka mengetahui, melaksanakan dengan baik Tri Mandala dibuktikan dengan pola rumah mereka yang sesuai dengan Tri Mandala dan menggunakan jalan utama yang linear membagi desa sebagai hulu (utama mandala), pola ini berbeda dengan konsep Tri Mandala pada Bali Majapahit yang menggunakan kaja arah gunung sebagai hulu, dan kelod atau arah laut sebagai hilir.Kata Kunci : Bali Aga, Densitas, Edafik, Indeks Keanekaragaman, Klimatik, Komposisi, Persebaran Spesies, Pola Distribusi, Tri Mandala. The aim of this research were to determine: (1) Species plants of body symbols (2) Distributions plants of body symbols (3) Diversity plants of body symbols in Tri Mandala Tenganan Pegringsingan Village, and (4) Sosiosistem of plants of body symbols by Balinese Aga Tenganan Pegringsingan. The type of this research is descriptive explorative research. The research location is done in Tengah hamlet and Kauh hamlet in Tenganan Pegringsingan Village. The sample in this study includes ecosystem parameters and sociosystem parameters, samples on ecosystem parameters ie plants of body symbols contained in 33 squares with 10x10 m2 squares size, and sociosystem parameter of 15 people from three components of society include community leaders 5 people, religious leaders 5 people, and the general public 5 people. Sampling technique using stratified random sampling. Data distribution patterns were analyzed using Poison analysis, Diversity Index using Simpson diversity index analysis. The results of this study were: (1) There are 14 species plants of body symbols (24.66 % of body symbols of the entire plant community) (2) Distribution of plants includes distribution patterns found in 1 species, namely Beringin (Ficus benjamina) has a regular distribution pattern, while 13 species of other body symbols have a clustered distribution pattern, as well as the spread of plant species of body symbols as many as 3 species have medium distribution ie Coconut (Cocos nucifera L.), Teleng (Clitoria ternatea) and Eggplant (Solanum melongena), while the other 11 species have a narrow distribution (3) The diversity index of all plant and plants of body symbols shows a high diversity, while Plant density as a whole belongs to the low category (4) The Balinese Age Tenganan Pegringsingan people do not know, and do not use plants of body symbols, do not recognize the concept of Tri Angga, they also do not do ngaben or cremation but mendem, even though they know, properly implement Tri Mandala evidenced by the pattern of their house in accordance with Tri Mandala which uses the main road that linearly divides the village as the main headwaters of the mandala, slightly different from the Tri Mandala concept which uses the mountain direction as upstream.keyword : Bali Age, Climatic, Composition, Density, Distribution Pattern Diversity Index, Edaphic, Species Distribution, Tri Mandala.
Co-Authors ., Amelia Chiquita ., Feni Ilma Hidayati ., Gede Rendra Widyotama ., I Gede Andy Wira Sanjaya ., I Gede Budiasa ., I Gusti Ayu Apti Purbayani ., I GUSTI NGURAH WAHYU ANDITYARAMA ., I Made Ada Wiguna ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. ., Ida Ayu Indra Putri Dewangkara ., Kadek Dedi Santa Putra ., Kadek Suyobi ., Komang Adi Purnama Putra ., Komang Desmi Indraswari ., Ni Kadek Mira Sapitri ., Ni Luh Novi Yuni Ari ., Ni Luh Putu Wirayanti ., Ni Made Diah Intan Purwanti ., Ni Made Dwi Sintya Prabayanthi ., Ni Nyoman Artini ., Ni Pt Novi Wulandari ., Ni Putu Siswandari ., Ni Wayan Ning Sujati ., Novi Awaliyah ., Putri Erma Rosita ., Putu Arisna Damayanty ., Reynaldi Setyawan ., Safaratul Aini ., Sintya Pramita I Gusti Ayu Istri ., Wenta Ginting ., YULY SAFNA MEGAWATI Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti . Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti ., Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti Amelia Chiquita . Anita Dea Prafikti . Anita Dea Prafikti ., Anita Dea Prafikti Anton Santiasa, I Made Pasek Ayu Seoulina . Ayu Seoulina ., Ayu Seoulina Desak Made Citrawathi Drs.I Ketut Artawan,M.Si . Drs.I Nengah Sumardika,M.Pd. . Feni Ilma Hidayati . Gede Ari Yudasmara Gede Astra Wesnawa Gede Rendra Widyotama . Gokmaria Susiyanti Nababan . Haribaik, Yuliana Alicia Heri Budiatmoko . Heri Budiatmoko ., Heri Budiatmoko I Gede Andy Wira Sanjaya . I Gede Astra Wesnawa I Gede Budiasa . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I Gusti Ayu Apti Purbayani . I Gusti Ngurah Nala I GUSTI NGURAH WAHYU ANDITYARAMA . I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. . I Made Ada Wiguna . I Made Oka Riawan I Made Pasek Anton Santiasa I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. . I Made Sutajaya I NYOMAN SRI YUDIANA . I Wayan Sukra Warpala Ida Ayu Indra Putri Dewangkara . Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Jelantik Swasta Ida Bagus Putu Arnyana ILA ATTHYKHUL ISLAM . Kadek Dedi Santa Putra . Kadek Suyobi . Ketut Artawan Ketut Tirtayasa Komang Adi Purnama Putra . Komang Desmi Indraswari . Luh Putu Amelia Rahayu M, Sanusi M, Sanusi Ni Kadek Mira Sapitri . Ni Luh Novi Yuni Ari . Ni Luh Pt. Cariastini . Ni Luh Pt. Cariastini ., Ni Luh Pt. Cariastini NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Luh Putu Wirayanti . Ni Made Ayu Trisna Aprilia Sari Ni Made Diah Intan Purwanti . Ni Made Dwi Sintya Prabayanthi . Ni Nym.Yuli Adelina . Ni Nym.Yuli Adelina ., Ni Nym.Yuli Adelina Ni Nyoman Artini . Ni Pt Novi Wulandari . Ni Putu Apriantini Ni Putu Mawar Larassatiningtias . Ni Putu Siska Ayu Safitri . Ni Putu Siska Ayu Safitri ., Ni Putu Siska Ayu Safitri Ni Putu Siswandari . Ni Putu Sri Dewi Tyoasti . Ni Putu Sri Ratna Dewi Ni Wayan Ning Sujati . Novi Awaliyah . Putri Erma Rosita . Putu Arisna Damayanty . Putu Indah Rahmawati Reynaldi Setyawan . S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa . Safaratul Aini . Sanusi Mulyadiharja Sg. Ayu Wulan Pradnyamita . Sintya Pramita I Gusti Ayu Istri . Sukri, Made Tirta Pratiwi Ni Komang . Tirta Pratiwi Ni Komang ., Tirta Pratiwi Ni Komang Wenta Ginting . Yuliana Alicia Haribaik YULY SAFNA MEGAWATI .