Claim Missing Document
Check
Articles

Found 98 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha

DISTRIBUSI DAN DIVERSITAS SPESIES TUMBUHAN SIMBOL TUBUH (TRI ANGGA) MASYARAKAT BALI MAJAPAHIT PADA TRI MANDALA, DESA BUDAKELING, KABUPATEN KARANGASEM, BALI Ni Luh Putu Wirayanti .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14851

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) komposisi spesies tumbuhan Simbol tubuh di Desa Budakeling (2) densitas dan indeks keanekaragaman spesies tumbuhan Simbol tubuh di Desa Budakeling (3) distribusi dan pola distribusi spesies tumbuhan Simbol tubuh di Desa Budakeling (4) pengetahuan, sikap, dan implementasi masyarakat di Desa Budakeling mengenai Tri Mandala dan Tumbuhan Simbol Tubuh. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh spesies tumbuhan yang terdapat di Desa Budakeling. Sampel dalam penelitian ini adalah tumbuhan simbol tubuh yang terdapat di 33 kuadrat penelitian. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah parameter ekosistem dan parameter sosiosistem. Paramater ekosistem yaitu tumbuhan simbol tubuh. Parameter Sosiosistem meliputi adat dan budaya Bali Majapahit di Desa Budakeling dalam pelestarian tumbuhan simbol tubuh. Culture dalam penelitian ini meliputi parameter (1) human nature orientation, (2) man nature orientation, (3) time orientation, (4) activity orientation dan (5) relational orientation. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling sedangkan culture dilakukan dengan pemberian kuesioner dan wawancara. Data dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Komposisi Spesies Tumbuhan Simbol Tubuh di Desa Budakeling sebanyak 18 familia yang terdiri dari 22 spesies dengan jumlah individu sebanyak 178 individu (20,94%), (2) Densitas Tumbuhan pada Tri Mandala di Desa Budakeling adalah 1,1628% yang termasuk ke dalam kategori rendah, sedangkan Indeks keanekaragaman spesies tumbuhan simbol tubuh pada Tri Mandala di Desa Budakeling yaitu 0,996412 dengan makna indeks keanekaragaman tinggi, (3) Pola distribusi spesies tumbuhan simbol tubuh di Desa Budakeling yaitu terdapat 1 spesies (4,5%) dengan pola distribusi teratur, 2 spesies (9,0%) dengan pola distribusi acak, dan 19 spesies (86,3%) dengan pola distribusi mengelompok, sedangkan kategori persebaran spesies tumbuhan simbol tubuh yaitu 1 spesies (4,5%) dengan kategori luas, 5 spesies (22,7%) dengan kategori sedang, dan 16 spesies (72,7%) dengan kategori sempit (4) Masyarakat di Desa Budakeling telah memiliki pengetahuan, sikap, dan implementasi mengenai Tri Mandala dan tumbuhan simbol tubuh.Kata Kunci : Tumbuhan Simbol Tubuh, Bali Majapahit, Desa Budakeling, Tri Mandala The aims of this study were to know: (1) composition of body symbol plant species in Budakeling village (2) density and index diversity of body symbol plant species in Budakeling village (3) distribution and distribution pattern of body symbol plant species in Budakeling village (4) knowledge, attitude, and implementation of community in Budakeling village, Tri Mandala, and body symbol plant. The type of this study was descriptive explorative research. The population in this study were all plant species in Budakeling village, Karangasem regency. The samples in this study were body symbols plants which contained in 33 research squares. Parameters that measured in this study were ecosystem parameter and socio-system parameter. Ecosystem parameter included body symbol plant. Socio-system parameter included the custom and culture of Bali Majapahit in Budakeling village in preserving body symbol plant. Culture in this study included the parameters (1) human nature orientation, (2) man nature orientation, (3) time orientation, (4) activity orientation, and, (5) relational orientation. The sampling technique was using stratified random sampling while culture was done by giving questionnaire and doingf interview. The data was analyzed with ecological and descriptive statistics. The results of this study indicated (1) The composition of body symbol plant species in Budakeling village was 18 families from 22 species with the amount of 178 individual (20,94%), (2) Plant density at Tri Mandala in Budakeling village was 1,1628% which belonging to low category, while diversity index of body symbol plant on Tri Mandala in Budakeling village was 0,9964 with high diversity index meaning, (3) Distribution pattern of body symbol plant in Budakeling village was 1 species (4,5%) with a regular distribution pattern, 2 species (9,0%) with a random distribution pattern, and 19 species (86,3%) with a clustered distribution pattern, whereas the distribution category of body symbol plant was 1 species (4,5%) with large category, 5 species (22,7%) with medium category, and 16 species (72,7%) with narrow category (4) Community in Budakeling village had knowledge, attitude, and implementation about Tri Mandala and body symbol plant.keyword : Body Symbol Plant, Bali Majapahit, Budakeling Village, Tri Mandala
ANALISIS SPESIES TUMBUHAN LANGKA DAN KEBERMANFAATANNYA DI HUTAN PUAKAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DAERAH TUJUAN WISATA DI DUSUN PUAKAN, DESA TARO I Gede Budiasa .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14859

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) jumlah spesies tumbuhan langka, (2) apakah yang termasuk tumbuhan langka, (3) bagaimana sebaran titik koordinat tumbuhan langka, dan (4) manfaat tumbuhan langka bagi masyarakat setempat yang ada di Dusun Puakan, Desa Taro. Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan langka yang tercover dalam kuadrat, yang ada di seluruh area Hutan Puakan dan populasi sosiosistem yaitu masyarakat Dusun Puakan, Desa Taro. Sementara sampel dalam penelitian ini adalah vegetasi spesies tumbuhan yang tercover oleh kuadrat dengan ukuran 10 x 10 meter sebanyak 45 kuadrat dan sampel sosiosistem sebanyak 15 orang yang terdiri atas Pengayah Banjar dan Prajuru sejumlah 5 orang, Kepala Desa dan Staf sejumlah 3 orang, tokoh Masyarakat sejumlah 2 orang, dan Masyarakat Umum sejumlah 5 orang. Data yang telah terkumpul lebih lanjut dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan (1) secara keseluruhan ditemukan 24 spesies dari 12 familia sebaran tumbuhan langka dengan jumlah 112 individu yang ditemukan di wilayah Hutan Puakan, (2) tumbuhan langka yang ada di Hutan Puakan ini memiliki sebaran yang mengelompok dan acak, (3) sebaran titik kordinat tumbuhan langka terdapat 24 spesies tumbuhan langka dan 112 titik koordinat tumbuhan langka di 45 kuadrat di Hutan Puakan, (4) manfaat tumbuhan yang digunakan adalah sebagai papan 75%, rumah tangga 58%, obat 33,33%, upacara agama 29,16%, pangan 20,83%, dan sandang 4,16%. sedangkan bagian tumbuhan yang digunakan adalah batang 95,83%, daun 29,16%, buah 20,83%, bunga 12,5%, dan akarKata Kunci : Daerah Tujuan Wisata, Hutan Puakan, Sosiositem, Tumbuhan Langka The purpose of this research is to know (1) the number of rare plant species, (2) what are rare plants, (3) how the distribution of rare plant coordinate points, and (4) rare plant benefits for local people in Puakan Village, Taro Village. This research included in exploratory research. The population in this study were all rare plant species covered in quadrats, which existed throughout the Puakan Forest area and the sociosystem population of the Puakan Village, Taro Village. While the sample in this study is vegetation of plant species that covered by the square with the size of 10 x 10 meters as many as 45 squares and sociosystem samples as many as 15 people consisting of Pengayah Banjar and 5 Prajuru, 3 people consisting of community leader and staff, 2 public figures and the 5 public society. The data that has been collected were analyzed by descriptive analysis. The results of this study shows (1) overall found 24 species from 12 families of rare plant and 112 individuals found in the Puakan Forest area, (2) distribution of rare plants in Puakan Forest were clustered and random distribution, (3) distribution of rare plant point coordinates were found 24 species of rare plants and 112 rare plant point coordinates in 45 squares in Puakan forest (4) the benefits of plants that used for building as many as 75%, 58% for household, 33.33% for medicine, 29,16% for religious ceremony , 20,83 % for food, and for clothing 4.16%. While the parts of plants that used are stem 95.83%, leaves 29.16%, fruit 20.83%, flower 12.5%, and roots 0%keyword : Puakan Forest, Rare Plants, Sociosystem, Tourist Destination
ANALISIS KEANEKARAGAMAN SPESIES DAN UPAYA PELESTARIAN VEGETASI HUTAN PUAKAN, DI DUSUN PUAKAN, DESA TARO, TEGALALANG GIANYAR I NYOMAN SRI YUDIANA .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14860

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi spesies, keanekaragaman spesies, dan upaya pelestarian pada kawasan vegetasi Hutan Puakan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini terdiri dari populasi ekosistem meliputi vegetasi, faktor edafik dan klimatik serta populasi sosiosistem yaitu masyarakat Dusun Puakan, Desa Taro dan sampel terdiri dari spesies tumbuhan dan aparat desa sebanyak 15 orang. Pengambilan data komposisi spesies, keanekaragaman spesies dan titik sebaran spesies menggunakan metode kuadrat dan pengambilan data upaya pelestarian dengan metode wawancara. Data dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi spesies yang menyusun lokasi penelitian terdiri atas 146 individu, indeks keanekaragaman spesies tertinggi dimiliki oleh Ficus altissima. sebesar 0,27, upaya pelestarian meliputi melakukan reboisasi, menerapkan sistem tebang pilih, menerapkan sistem tebang-tanam, melakukan penebangan secara konservatif, memberikan sangsi bagi penebang yang melakukan penebangan sembarangan, tidak membuang sampah sembarangan di hutan, melindungi dan menjaga habitat yang ada di hutan. tidak mencoret-coret pohon yang ada di hutan, mengidentifikasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan melakukan seminar pelestarian hutan, titik koordinat spesie sebanyak 146 titik koordinat.Kata Kunci : komposisi spesies, keanekaragaman spesies, upaya pelestarian, titik koordinat spesies, kawasan Hutan Puakan The purposes of this research were to know the composition of species, species diversity and conservation efforts species in the vegetation area of Forest Puakan. The population and samples in this research consisted of ecosystem populations including vegetation, edafic and climatic factors and the sociosystem were society of Taro Village and the sample were species of plant and 15 person of village apparatus. Data retrieval of species composition, species diversity and point of distribution of species used quadratic method and data retrieval of conservation effort used interview method. Data analyzed in ecological statistic and descriptive. The results showed that the composition of the species that composed the research site consisted of 146 individuals, the highest species diversity index was owned by Ficus altissima in the amount of 0.27, conservation efforts includes reforestation, implementing selective logging, implementing slash-planting systems, conservatively harvesting, sanctions for loggers who are felling haphazardly, not littering in the forest, protecting and preserving the habitats in the forest, do not scribble trees in the forest, identify and prevent forest fires and conduct forest conservation seminars, the species distribution point as much as 146 point coordinates.keyword : species composition, species diversity, conservation effort, species distribution point, Forest Puakan area.
DISTRIBUSI DAN DIVERSITAS SPESIES TUMBUHAN SIMBOL TUBUH (TRI ANGGA) MASYARAKAT BALI AGA PADA TRI MANDALA DI DESA SONGAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI NI NYOMAN ARTINI .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14887

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Komposisi spesies seluruh tumbuhan di Desa Songan 2) Keanekaragaman tumbuhan simbol tubuh di Desa Songan dan 3) persebaran spesies tumbuhan simbol tubuh di Desa Songan . Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh tumbuhan di kawasan Desa Songan. Sampel dalam penelitian ini adalah spesies tumbuhan, yang terdapat dalam 32 kuadrat penelitian. Metode pengumpulan data di lapangan menggunakan metode teknik systematic sampling Data dianalisis dengan menggunakan statistik ekologi dan disajika dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) terdapat 78 spesies tumbuhan yang termasuk kedalam 47 familia 2) Indeks keanekaragaman spesies tumbuhan simbol tubuh di Desa Songan sebesar 0,9850 yang tergolong tinggi.Kata Kunci : Keanekaragaman, Komposisi Floristik, Tumbuhan Simbol Tubuh. The aims of this research were to know 1) Composition of all species in Songan village, 2) Diversity of plant species of body symbol in Songan village and distribution of plant species body symbol in Songan village. The kind of this research was an explorative research. The population in this research were entire plants that exist on the Songan village and distribution of . The samples in this research are all plant species whichis covered in 32 quadrat of research area. The method of collecting data was quadratic method with using systematic sampling technique.The composition of species data analysis were done using ecology statistc calculation and shown in a form of descrptive data. The results of this research indicate that, 1) there are 78 plant species found that belong to 47 families in Songan village. 2) The diversity index of plant species body symbol on Songan village, is 0,9850 which means highly variated. keyword : Diversity,Floristic composition, Plant spescieses of body symbol
ANALISIS DISTRIBUSI DAN DIVERSITAS SPESIES TUMBUHAN SIMBOL TUBUH (TRI ANGGA) MASYARAKAT BALI AGA PADA TRI MANDALA DI DESA TRUNYAN, BANGLI I GUSTI NGURAH WAHYU ANDITYARAMA .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 1 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i1.15502

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Komposisi floristik secara umum serta komposisi spesies tumbuhan simbol tubuh (Tri Angga) yang ada di ruang Tri Mandala pada masyarakat Bali Aga di Desa Trunyan, Bangli, 2) indeks keanekaragaman spesies tumbuhan simbol tubuh dan 3) pola distribusi spesies tumbuhan simbol tubuh. Penelitian ini adalah jenis penelitian eksploratif. Populasi pada penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan simbol tubuh yang ada di seluruh area desa Trunyan, Bangli, sedangkan sampel pada penelitian ini yaitu tumbuhan yang digunakan sebagai simbol tubuh yang terdapat di Tri Mandala desa Trunyan, Bangli. Pada penelitian ini menggunakan metode kuadrat dengan teknik systematic sampling. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif dan menggunakan statistik ekologi yang selanjutnya dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) terdata 51 spesies tumbuhan dan34 famili dengan 5.386 individu spesies, serta terdapat 5 spesies tumbuhan simbol tubuh dengan 15 individu spesies, 3) Indeks keanekaragaman tumbuhan simbol tubuh berada pada kategori keanekaragaman tinggi dengan nilai rata-rata yaitu 0,9475 dan 4) Pola sebaran spesies tumbuhan simbol tubuh tergolong pada 2 kategori pola sebaran yaitu pola sebaran mengelompok dan pola sebaran teratur. Kata Kunci : Tumbuhan Simbol Tubuh, Tri Mandala, Indeks Keanekaragaman, Pola Sebaran The aim of this research are to know 1) general floristic composition and composition of plant species of body symbol (Tri Angga) in Tri Mandala area on Bali Aga community in Trunyan village, Bangli, 2) index of plant species diversity of body symbol and 3) distribution pattern of the body symbol plant. This research is a kind of explorative research. The population in this research is all species of body symbols plant that exist throughout the village of Trunyan, Bangli, while the sample in this research is the plant used as a symbol of the body contained in Tri Mandala Trunyan village, Bangli. In this research using quadratic method with systematic sampling technique. The data that have been collected is analyzed descriptively and using ecological statistics which then presented descriptively. The results of this research indicate that 1) recorded 51 plant species and 34 families with 5,386 individual species, and there are 5 species of body symbol plant with 15 species of individuals, 3) Plant diversity index of body symbol is in high diversity category with average value that is 0,9475 and 4) Distribution pattern of plant species body symbols are classified into 2 categories of distribution patterns that are the pattern of group distribution and pattern of regular distribution. keyword : Body Symbol Plant, Tri Mandala, Diversity Index, Spreading Pattern
KEANEKARAGAMAN SPESIES TUMBUHAN BAMBU, KARAKTERISTIK DAN PEMANFAATANNYA BAGI MASYARAKAT DESA TIGAWASA, KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG Safaratul Aini .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 1 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i1.18294

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) komposisi spesies tumbuhan bambu yang ada di Desa Tigawasa, (2) karakteristik utama spesies bambu yang ada di Desa Tigawasa, (3) besar indeks keanekaragaman spesies bambu yang ada di Desa Tigawasa, (4) bagaimana masyarakat Tigawasa memanfaatkan spesies bambu sebagai penunjang ekonomi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan bambu di Desa Tigawasa. Sampel penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan bambu yang ada di Desa Tigawasa yang tercover oleh kuadrat pada masing-masing stasiun penelitian. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode kuadrat dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Komposisi spesies tumbuhan bambu di Desa Tigawasa terdiri atas 12 spesies dengan jumlah individu 20.459 yang tersebar ditiga zona, yaitu; 5.864 individu spesies pada Zona I (530-557 mdpl), 8.317 individu spesies pada Zona II (645-799 mdpl), dan 6.278 individu spesies pada Zona III (864 869 mdpl, (2) dari 12 spesies yang ditemukan di Desa Tigawasa, spesies yang menjadi karakteristik pada keseluruhan zona adalah spesies Schizostachyum lima (Blanco) Merr (114,0989), Gigantochloa Sp.3 (48,0591), dan Schizostachyum zollingeri stend (9,7953); (3) nilai rata-rata indeks keanekaragaman spesies tumbuhan bambu pada penelitian yang dilakukan di Desa Tigawasa secara keseluruhan sebesar 1,23% dengan kategori rendah; (4) kebermanfaatan spesies tumbuhan bambu digunakan masyarakat sebagai sandang, pangan, papan, upacara, dan rumah tangga. Beberapa contoh produk seperti sayur rebung, kerajinan, dan atap rumah. Dari sekian banyak itu, yang paling utama digunakan yaitu untuk kerajinan yang bernilai ekonomi. Bagian dari bambu yang digunakan adalah batang dan rebung, tapi yang paling banyak digunakan yaitu bagian batang.Kata Kunci : Bambu, Karakteristik Spesies, Keanekaragaman Spesies, Kebermanfaatan Spesies This study aims to determine (1) the species compositions of bamboo plant in Tigawasa Village, (2) the main characteristics of bamboo species in Tigawasa Village, (3) the diversity large index of bamboo species in Tigawasa Village, (4) the utilization of bamboo plants to support the economy of Tigawasa community. The population in this study were all the species of bamboo plant in Tigawasa Village. The sample of this study were all the species of bamboo plant in Tigawasa village, and were covered by squares at each research station. The method used quadratic method and interview. The results of this study indicate (1) the species composition of bamboo plant consists 12 species with 20,459 individuals spread in three zones, namely; 5,864 species in Zone I (530-557 mdpl), 8,317 individual species in Zone II (645-799 mdpl), and 6,278 individual species in Zone III (864-869 mdpl), 2) the species of bamboo plant that become the characteristic of the whole zone are Schizostachyum lima (Blanco) Merr (114.08989), Gigantochloa sp. (348.05991), and Schizostachyum zollingeri stend species (9.7953), (3) the index average value of bamboo plant diversity is 1.23% with a low category, (4) the utilization species of bamboo plant used by the community as clothing, food, boards, ceremonies, and households. The main usages of bamboo are for handicrafts that gives the economic value. The part of bamboo that used are the stems and bamboo shoots, but the most widely used is the stem.keyword : Bamboo, Characteristics Of Species, Species Diversity, Species Utilizations
KEANEKARAGAMAN SPESIES TUMBUHAN SECARA UMUM DAN TUMBUHAN LANGKA DI KECAMATAN SAWAN, KABUPATEN BULELENG Ni Made Diah Intan Purwanti .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.18486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) komposisi floristik spesies tumbuhan yang ada di Kecamatan Sawan; (2) keanekargaman spesies tumbuhan yang ada di Kecamatan Sawan; (3) keanekargaman spesies tumbuhan langka yang ada di Kecamatan Sawan; dan (4) persebaran spesies tumbuhan langka yang ada di Kecamatan Sawan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah spesies tumbuhan dan sosial masyarakat. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan dan masyarakat pemilik lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode kuadrat, wawancara, dan studi literatur. Dalam penelitian ini indeks keanekaragaman ditentukan dengan indeks keanekaragaman menurut Shannon-Wiener (1987). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) komposisi spesies tumbuhan di kawasan Kecamatan Sawan terdiri atas 152 spesies yang tersebar pada 6 zona, yaitu: 39 spesies pada Zona 1, 72 spseies pada Zona II, 84 spesies pada Zona III, 92 spesies pada Zona IV, 57 spesies pada Zona V, dan 84 spesies pada Zona VI; (2) dari 152 spesies tumbuhan yang ditemukan di kawasan Kecamatan Sawan, terdapat 34 spesies tumbuhan langka yang terdiri dari 21 famili yang ditemukan di Kecamatan Sawan. Spesies yang menjadi dominan pada keseluruhan zona adalah spesies Anacardium occidentale, dimana spseies ini memiliki jumlah terbanyak yaitu 45 individu spesies; (3) nilai rata-rata indeks keanekaragaman spesies tumbuhan secara umum pada penelitian yang dilakukan di kawasan Kecamatan Sawan secara keseluruhan sebesar 2,34 yang tergolong dalam kategori sedang dan Zona 4 memiliki indeks kenekaragaman tertinggi yaitu 2,70; (4) nilai rata-rata indeks keanekaragaman spesies tumbuhan langka pada penelitian yang dilakukan di kawasan Kecamatan Sawan secara keseluruhan sebesar 1,67 yang tergolong dalam kategori rendah dan Zona II memiliki indeks keanekaragaman tertinggi yaitu 3,01; dan (5) tumbuhan langka yang tersebar dalam spektrum sempit sebesar 26 spesies, 6 spesies dalam spektrum sedang, dan 2 spesies dalam spektrum luas.Kata Kunci : keanekaragam spesies, keanekargaman tumbuhan langka, tumbuhan langka, Kecamatan Sawan This research purposes were to know: (1) composition of plant species in Sawan sub-district; (2) diversity index of plant species in Sawan sub-district; (3) diversity index of rare plant species in Sawan sub-district; and (4) distribution of rare plant species in Sawan sub-district. This type of research is explorative. The population in this research were plant species and social societies. The samples research in this were all plant and the owners of research location. The methods were used in data collection is quadratic method, interviews, and literature study. The diversity index of this research is determined by the diversity index according to Shannon-Wiener (1987). The results of the research showed that: (1) composition of tree species in Sawan sub-district consisted of 152 trees species from six zones, that is: 39 species of tree in Zone 1, 72 spseies of tree in Zone II, 84 species of tree in Zone III, 92 species of tree in Zone IV, 57 spesies of tree in Zone V, and 84 species of tree in Zone VI; (2) from 152 plants species found in Sawan sub-district, there are 34 species of rare plants consisting of 21 families found in all zones in the Sawan sub-district. The dominant species throughout the zone is a species of Anacardium occidentale, this species has the highest number of individuals, which is 45 individuals species; (3) The average value of index diversity of species generally in Sawan sub-district is 2.34 that is categorized as medium and Zone IV has the highest diversity index which is 2.70 ; (4) The average value of index diversity of rare plant species in Sawan sub-district is 1.67 that is categorized as low category and Zone IV has the highest diversity index which is 3.01; and (5) Rare plants spread which is 26 species in narrow spectrum, 6 species in medium spectrum, and 2 species in large spectrum.keyword : diversity of spesies, diversity of rare plant species, rare plants, Sawan sub-district
KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN LANGKA DI HUTAN ALAS KEDATON BERBASIS SOSIAL BUDAYA DESA KUKUH MARGA TABANAN I Gede Andy Wira Sanjaya .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.18490

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Spesies tumbuhan langka yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, (2) Cara pemanfaatan spesies tumbuhan langka berbasis sosial budaya, (3) Produk pemanfaatan dari spesies tumbuhan langka dan (4) Konservasi hutan adat yang berorientasi sosial budaya masyarakat setempat. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Hutan DTW Alas Kedaton Tabanan. Populasi dalam penelitian ini yaitu spesies tumbuhan yang terdapat di hutan DTW Alas Kedaton dan masyarakat setempat. Sampel dalam penelitian ini adalah spesies tumbuhan yang terdapat di hutan DTW Alas Kedaton yang tercakup oleh kuadrat dengan luas 20x20 m, sejumlah 55 kuadrat. Sampel untuk sosial budaya masyarakat setempat meliputi, komponen masyarakat sejumlah 30 orang. Metode dalam penelitian ini adalah metode kuadrat. Pengambilan data sosial budaya masyarakat mengenai pemanfaatan tumbuhan langka dan konservasi hutan adat menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan (1) Ada sebanyak 56 spesies tumbuhan secara umum, dengan jumlah spesies tumbuhan langka bermanfaat sebanyak 40 spesies (71,5%). Pemanfaatan tumbuhan langka digunakan untuk bahan pangan (16,6%), papan (27,2%), obat (7,6%), industri (12,2%), rumah tangga (10,6%), upacara agama (21,2%) dan budaya (4,6%). Bagian-bagian tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kebutuhan tersebut meliputi batang (40,9,%), daun (21,2%), buah (21,2%), biji (3,1%), bunga (3,1%), ranting (4,5%), kulit batang (4,5%) dan akar (1,5%). (2) Cara pemanfaatan tumbuhan langka oleh masyarakat setempat memiliki berbagai macam cara yang berbasis sosial budaya dengan teknik tradisional. (3) Produk pemanfaatan tumbuhan langka, diantaranya, olahan buah, bahan bangunan, kerajinan, pewarna makanan alami, bahan upakara/banten dan obat tradisional. (4) Konservasi hutan adat dilakukan dengan cara menerapkan konservasi partisipatif, kearifan lokal (sosial budaya), aspek agama dan kerpercayaan.Kata Kunci : Pemanfaatan Tumbuhan Langka, Sosial Budaya, Konservasi, Hutan Alas Kedaton The purpose of this research is to know (1) Rare plant species that can be utilized by the society, (2) How to use rare plant species based social-culture, (3) Product utilization of rare plant species and (4) Indigenous forest conservation oriented to social-culture of the local society. This type of research is exploratory research. The location of this research is conducted in DTW Alas Kedaton forest Tabanan. The population in this research is a species of plant in the forest DTW Alas Kedaton and local society. The sample in this research is a plant species in the forest DTW Alas Kedaton covered quadratic with an area of 20x20 m, a number of 55 quadratic. Samples for the social-culture of the society comprise a 30-person society component. The method in this research is the quadratic method. The collection of socio-cultural data on the utilization of rare plants and indigenous forest conservation using interviews and questionnaire methods. Data is analyzed descriptively. The results of this research show (1) There are a number of 56 species plants in general, with the number of rare plant species benefical 40 species (71.5%). The utilization of rare plant used for foodstuffs (16.6%), boards (27.2%), traditional medicine (7.6%), industry (12.2%), households (10.6%), religious ceremonies (21.2%) and culture (4.6%). Parts of plants that are utilized for these needs include stem (40.9,%), leaf (21.2%), fruit (21.2%), seed (3.1%), flower (3.1%), twig (4.5%), bark (4.5%) and roots (1.5%). (2) How to use rare plants by the local community has a variety of ways that are based on social-culture with traditional techniques. (3) The Product utilization of rare plant, among others, processed fruit, building materials, crafts, natural food coloring, material upakara/banten and traditional medicine. (4) The conservation of indigenous forests is carried out by implementing participatory conservation, local wisdom (socio-cultural), religious aspects and religious beliefs.keyword : The Utilization of Rare Plants, Socio-Cultural, Conservation, Alas Kedaton Forest
KAJIAN PEMANFAATAN TUMBUHAN LANGKA DI HUTAN ALAS KEDATON BERBASIS SOSIAL BUDAYA DESA KUKUH MARGA TABANAN I Gede Andy Wira Sanjaya .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.18491

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Spesies tumbuhan langka yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, (2) Cara pemanfaatan spesies tumbuhan langka berbasis sosial budaya, (3) Produk pemanfaatan dari spesies tumbuhan langka dan (4) Konservasi hutan adat yang berorientasi sosial budaya masyarakat setempat. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Hutan DTW Alas Kedaton Tabanan. Populasi dalam penelitian ini yaitu spesies tumbuhan yang terdapat di hutan DTW Alas Kedaton dan masyarakat setempat. Sampel dalam penelitian ini adalah spesies tumbuhan yang terdapat di hutan DTW Alas Kedaton yang tercakup oleh kuadrat dengan luas 20x20 m, sejumlah 55 kuadrat. Sampel untuk sosial budaya masyarakat setempat meliputi, komponen masyarakat sejumlah 30 orang. Metode dalam penelitian ini adalah metode kuadrat. Pengambilan data sosial budaya masyarakat mengenai pemanfaatan tumbuhan langka dan konservasi hutan adat menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan (1) Ada sebanyak 56 spesies tumbuhan secara umum, dengan jumlah spesies tumbuhan langka bermanfaat sebanyak 40 spesies (71,5%). Pemanfaatan tumbuhan langka digunakan untuk bahan pangan (16,6%), papan (27,2%), obat (7,6%), industri (12,2%), rumah tangga (10,6%), upacara agama (21,2%) dan budaya (4,6%). Bagian-bagian tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kebutuhan tersebut meliputi batang (40,9,%), daun (21,2%), buah (21,2%), biji (3,1%), bunga (3,1%), ranting (4,5%), kulit batang (4,5%) dan akar (1,5%). (2) Cara pemanfaatan tumbuhan langka oleh masyarakat setempat memiliki berbagai macam cara yang berbasis sosial budaya dengan teknik tradisional. (3) Produk pemanfaatan tumbuhan langka, diantaranya, olahan buah, bahan bangunan, kerajinan, pewarna makanan alami, bahan upakara/banten dan obat tradisional. (4) Konservasi hutan adat dilakukan dengan cara menerapkan konservasi partisipatif, kearifan lokal (sosial budaya), aspek agama dan kerpercayaan.Kata Kunci : Pemanfaatan Tumbuhan Langka, Sosial Budaya, Konservasi, Hutan Alas Kedaton The purpose of this research is to know (1) Rare plant species that can be utilized by the society, (2) How to use rare plant species based social-culture, (3) Product utilization of rare plant species and (4) Indigenous forest conservation oriented to social-culture of the local society. This type of research is exploratory research. The location of this research is conducted in DTW Alas Kedaton forest Tabanan. The population in this research is a species of plant in the forest DTW Alas Kedaton and local society. The sample in this research is a plant species in the forest DTW Alas Kedaton covered quadratic with an area of 20x20 m, a number of 55 quadratic. Samples for the social-culture of the society comprise a 30-person society component. The method in this research is the quadratic method. The collection of socio-cultural data on the utilization of rare plants and indigenous forest conservation using interviews and questionnaire methods. Data is analyzed descriptively. The results of this research show (1) There are a number of 56 species plants in general, with the number of rare plant species benefical 40 species (71.5%). The utilization of rare plant used for foodstuffs (16.6%), boards (27.2%), traditional medicine (7.6%), industry (12.2%), households (10.6%), religious ceremonies (21.2%) and culture (4.6%). Parts of plants that are utilized for these needs include stem (40.9,%), leaf (21.2%), fruit (21.2%), seed (3.1%), flower (3.1%), twig (4.5%), bark (4.5%) and roots (1.5%). (2) How to use rare plants by the local community has a variety of ways that are based on social-culture with traditional techniques. (3) The Product utilization of rare plant, among others, processed fruit, building materials, crafts, natural food coloring, material upakara/banten and traditional medicine. (4) The conservation of indigenous forests is carried out by implementing participatory conservation, local wisdom (socio-cultural), religious aspects and religious beliefs.keyword : The Utilization of Rare Plants, Socio-Cultural, Conservation, Alas Kedaton Forest
PEMETAAN DAN PENYUSUNAN ENSIKLOPEDIA TUMBUHAN OBAT DI HUTAN WISATA MONKEY FOREST UBUD GIANYAR I Made Ada Wiguna .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.18531

Abstract

Tumbuhan obat adalah suatu jenis tumbuhan atau tanaman yang sebagian atau seluruh bagian tanaman berkhasiat menghilangkan atau menyembuhkan suatu penyakit dan keluhan rasa sakit pada bagian atau bagian tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peta sebaran spesies tumbuhan tumbuhan obat yang ada di Hutan Wisata Monkey Forest Ubud dan mengetahui pola ensiklopedia tumbuhan obat yang ada di Hutan Wisata Monkey Forest Ubud. Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksploratif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadrat. Populasi untuk pemetaan tumbuhan pada penelitian ini adalah seluruh batas wilayah Monkey Forest dan semua populasi tumbuhan obat yang di Hutan Wisata Monkey Forest Ubud. Data penelitian di analisis secara dekriptif. Hasil dari penelitian ini adaalah (1) Jumlah spesies tumbuhan secara keseluruhan 58 spesies yang termasuk kedalam 28 familia. spesies tumbuhan obat yang ada di Hutan Wisata Monkey Forest Ubud sebanyak 25 spesies yang termasuk kedalam 13 samilia. (2) Secara keseluruhan ditemukan 15 spesies tumbuhan obat yang memeiliki pola sebaran mengelompok dan acak pada wilayah Hutan Wisata Monkey Forest Ubud (2) Pola ensiklopedia yang dikembangkan dalam penelitian adalah buku berisikan nama lokal tumbuhan, nama ilmiah lengkap dengan klasifikasinya, gambar tumbuhan lengkap dengan gambar ilustrasinya, deskripsi dari masing-masing spesies, dan pemanfaatanya sebagai obat tradisional. Kata Kunci : Hutan Wisata Monkey Forest Ubud, Sebaran Spesies, Ensiklopedia Medicinal plants are a type of plant or plant that partially or all parts of plants efficacious eliminate or cure a disease and complaints of pain in the part or part of the human body. This research aims to determine the map of medicinal plants species in Ubud forest Monkey Forest and know the pattern of the Encyclopedia of Medicinal Plants in the Monkey Forest tourism forest Ubud. This type of research includes exploratory research. The method used in this research is the quadratic method. The population for plant mapping in this research is all the boundaries of the Monkey Forest area and all the population of medicinal plants in the Monkey Forest tourism Forest of Ubud. Research Data in Analysis is decryptive. The results of this study have been (1) the total number of plant species in the total of 58 species belonging to 28 families. Species of medicinal plants in Ubud forest Monkey Forest as many as 25 species that belong to 13 Samilia. (2) In total, 15 species of medicinal plants that have a pattern of group distribution and random in the area of Ubud forest Tourism (2) The encyclopedia pattern developed in the study is a book containing the local name of plants, the name Scientifically complete with its classifications, drawings of plants complete with illustrations, descriptions of each species, and the utilization of them as traditional medicine. keyword : Recreation Forest Monkey Forest Ubud, Species Distribution, Encyclopedia
Co-Authors ., Amelia Chiquita ., Feni Ilma Hidayati ., Gede Rendra Widyotama ., I Gede Andy Wira Sanjaya ., I Gede Budiasa ., I Gusti Ayu Apti Purbayani ., I GUSTI NGURAH WAHYU ANDITYARAMA ., I Made Ada Wiguna ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. ., Ida Ayu Indra Putri Dewangkara ., Kadek Dedi Santa Putra ., Kadek Suyobi ., Komang Adi Purnama Putra ., Komang Desmi Indraswari ., Ni Kadek Mira Sapitri ., Ni Luh Novi Yuni Ari ., Ni Luh Putu Wirayanti ., Ni Made Diah Intan Purwanti ., Ni Made Dwi Sintya Prabayanthi ., Ni Nyoman Artini ., Ni Pt Novi Wulandari ., Ni Putu Siswandari ., Ni Wayan Ning Sujati ., Novi Awaliyah ., Putri Erma Rosita ., Putu Arisna Damayanty ., Reynaldi Setyawan ., Safaratul Aini ., Sintya Pramita I Gusti Ayu Istri ., Wenta Ginting ., YULY SAFNA MEGAWATI Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti . Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti ., Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti Amelia Chiquita . Anita Dea Prafikti . Anita Dea Prafikti ., Anita Dea Prafikti Anton Santiasa, I Made Pasek Ayu Seoulina . Ayu Seoulina ., Ayu Seoulina Desak Made Citrawathi Drs.I Ketut Artawan,M.Si . Drs.I Nengah Sumardika,M.Pd. . Feni Ilma Hidayati . Gede Ari Yudasmara Gede Astra Wesnawa Gede Rendra Widyotama . Gokmaria Susiyanti Nababan . Haribaik, Yuliana Alicia Heri Budiatmoko . Heri Budiatmoko ., Heri Budiatmoko I Gede Andy Wira Sanjaya . I Gede Astra Wesnawa I Gede Budiasa . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I Gusti Ayu Apti Purbayani . I Gusti Ngurah Nala I GUSTI NGURAH WAHYU ANDITYARAMA . I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. . I Made Ada Wiguna . I Made Oka Riawan I Made Pasek Anton Santiasa I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. . I Made Sutajaya I NYOMAN SRI YUDIANA . I Wayan Sukra Warpala Ida Ayu Indra Putri Dewangkara . Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Jelantik Swasta Ida Bagus Putu Arnyana ILA ATTHYKHUL ISLAM . Kadek Dedi Santa Putra . Kadek Suyobi . Ketut Artawan Ketut Tirtayasa Komang Adi Purnama Putra . Komang Desmi Indraswari . Luh Putu Amelia Rahayu M, Sanusi M, Sanusi Ni Kadek Mira Sapitri . Ni Luh Novi Yuni Ari . Ni Luh Pt. Cariastini . Ni Luh Pt. Cariastini ., Ni Luh Pt. Cariastini NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Luh Putu Wirayanti . Ni Made Ayu Trisna Aprilia Sari Ni Made Diah Intan Purwanti . Ni Made Dwi Sintya Prabayanthi . Ni Nym.Yuli Adelina . Ni Nym.Yuli Adelina ., Ni Nym.Yuli Adelina Ni Nyoman Artini . Ni Pt Novi Wulandari . Ni Putu Apriantini Ni Putu Mawar Larassatiningtias . Ni Putu Siska Ayu Safitri . Ni Putu Siska Ayu Safitri ., Ni Putu Siska Ayu Safitri Ni Putu Siswandari . Ni Putu Sri Dewi Tyoasti . Ni Putu Sri Ratna Dewi Ni Wayan Ning Sujati . Novi Awaliyah . Putri Erma Rosita . Putu Arisna Damayanty . Putu Indah Rahmawati Reynaldi Setyawan . S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa . Safaratul Aini . Sanusi Mulyadiharja Sg. Ayu Wulan Pradnyamita . Sintya Pramita I Gusti Ayu Istri . Sukri, Made Tirta Pratiwi Ni Komang . Tirta Pratiwi Ni Komang ., Tirta Pratiwi Ni Komang Wenta Ginting . Yuliana Alicia Haribaik YULY SAFNA MEGAWATI .