Lalat merupakan Arthropoda yang termasuk Ordo Diptera dengan karakteristik tubuh bersegmen-segmen. Lalat merupakan vektor food-borne disease yang dapat menyebabkan penyakit diare, disentri, typhus, dan juga myiasis. Umumnya keberadaan sampah sesuai untuk lalat hidup dan melanjutkan perkembangbiakannya. Lalat dapat bertahan hidup di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan spesies lalat di TPST Piyungan dan permukiman sekitarnya. Penelitian dilakukan pada Juli–September 2021. Lalat dikoleksi dengan menggunakan sweep net dan dihitung kepadatannya dengan fly grill. Lalat yang sudah dikoleksi kemudian diidentifikasi dengan buku identifikasi “Borror and Delong’s Introduction To The Study of Insect” (Triplehorn and Johnson, 2005). Analisis keanekaragaman dilakukan dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener dan pola distribusi menggunakan Indeks Morisita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan lalat di TPST Piyungan dan permukiman sekitarnya termasuk tinggi yaitu masing-masing sebesar 68 dan 43,6. Indeks keanekaragaman di TPST Piyungan temasuk rendah dengan nilai sebesar 0,37 dan pada permukiman sebesar 1,07 yang berarti sedang. Ditemukan spesies lalat masing- masing berjumlah 4 dan 5 di TPST Piyungan dan area permukiman sekitarnya. Spesies lalat yang ditemukan berupa Musca domestica, Fannia sp., Chrysomya megacephala, Lucilia sp., dan Sarcophaga sp. Pola distribusi kelima spesies lalat sendiri tergolong kedalam penyebaran secara mengelompok. Pola distribusi lalat dipengaruhi oleh faktor seperti suhu sebesar 28-29,5⁰C dan kelembaban berkisar 69%-78% yang optimal untuk hidup lalat.