Produksi jagung dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan nasional, sehingga Indonesia masih bergantung pada impor. Desa Kertagena Tengah memiliki potensi pertanian jagung, namun hasil produksinya masih rendah akibat dari penggunaan input yang belum optimal serta keterbatasan sistem irigasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung, mengetahui tingkat efisiensi teknis petani dan menganalisis sumber inefisiensi pada usahatani jagung. Penelitian ini melibatkan 92 responden, dan data dianalisis menggunakan pendekatan Stochastic Frontier Analysis (SFA). Hasil penelitian menjelaskan bahwa luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk phonska, pupuk kandang, dan pestisida berpengaruh terhadap produksi, sedangkan tenaga kerja tidak berpengaruh. Nilai rata-rata efisiensi teknis yang diperoleh sebesar 0,80 dengan 63 petani telah mencapai efisiensi teknis, sementara 29 petani masih berupaya meningkatkan produksi. Sumber inefisiensi yang berpengaruh terhadap produksi jagung meliputi pekerjaan sampingan, varietas benih hibrida, dan tipe irigasi, sedangkan umur, pendidikan, dan pengalaman bertani tidak berpengaruh. Untuk meningkatkan produksi, petani perlu mengoptimalkan penggunaan input sesuai dengan dosis anjuran, mempertimbangkan penggunaan irigasi pompa air, serta mengelola waktu dengan lebih baik agar usahatani tetap terfokus dan berkelanjutan.