Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan pembelajaran berbahan alam di SPS Khalifah Mulia Banda Aceh serta faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran berbahan alam terhadap perkembangan kognitif dan kreativitas anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Subjek dalam penelitian ini yaitu 10 orang anak usia 5–6 tahun dan 1 orang guru. Dan analisis data yang digunakan yaitu trigulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbahan alam di SPS Khalifah Mulia Banda Aceh menggunakan ampas kelapa, biji-bijian, daun kering, pelepah pisang, batang sawi, dan bahan lainnya membuat anak lebih berkembang dan kreatif melalui kegiatan kolase dan menjiplak. Metode ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan kontekstual. Hasilnya, anak menunjukkan antusiasme tinggi terhadap tekstur, warna, dan bentuk bahan, sekaligus memperoleh stimulasi kognitif, peningkatan kreativitas, dan keterampilan motorik halus. Faktor pendukung meliputi ketersediaan bahan, biaya rendah, dukungan sekolah, dan keterlibatan orang tua. Kendala yang dihadapi mencakup keterbatasan variasi metode, bau bahan tertentu, isu keamanan, dan keterbatasan kreativitas guru. Oleh karena itu, diperlukan inovasi pembelajaran serta pelatihan guru untuk menjaga keberlanjutan metode ini.