Pernikahan dini merupakan salah satu permasalahan kesehatan dan sosial yang masih marak terjadi di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja mengenai pernikahan dini. Kegiatan dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pringsewu, Lampung, dengan melibatkan 26 siswi kelas X dan XI. Metode penyuluhan yang digunakan mencakup ceramah, diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi, dengan media berupa pamflet dan presentasi visual. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil kuesioner pre dan post penyuluhan. Hasil menunjukkan bahwa 65,4% responden memiliki pengetahuan kurang baik, dan 46,2% menunjukkan sikap yang kurang mendukung pencegahan pernikahan dini. Meskipun sebagian besar responden memahami dampak negatif pernikahan dini, seperti komplikasi kehamilan dan putus sekolah, masih terdapat pandangan yang menyetujui pernikahan dini sebagai solusi untuk mencegah zina (42,3%) serta adanya pengaruh kuat dari perjodohan orang tua (73,1%) dan media massa (50%). Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan berperan penting dalam membentuk kesadaran remaja, namun intervensi yang dilakukan satu kali belum cukup untuk mengubah persepsi secara menyeluruh. Diperlukan edukasi berkelanjutan dan keterlibatan lintas sektor, termasuk keluarga, sekolah, dan tokoh masyarakat, untuk menanggulangi praktik pernikahan dini secara efektif. Kata Kunci: pernikahan dini, penyuluhan