Thaib, Subhan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

POSTERIOR TIBIALIS TENDON TRANSFER PADA PASIEN DENGAN DROP FOOT : LAPORAN KASUS Thaib, Subhan; Akbar, Fikri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.33284

Abstract

Drop foot, merupakan kelainan muskuloskeletal dengan kondisi dimana pasien tidak dapat melakukan gerakan dorsofleksi dan eversi pada kaki. Penyebab tersering dari drop foot adalah cedera saraf peroneal komunis. Teknik transfer tendon tibialis posterior merupakan penatalaksanaan yang paling umum digunakan untuk mengatasi drop foot, dan merupakan pilihan prosedur operasi yang dapat digunakan. Penggunaan fiksasi dengan screw dalam penyambungan tendon langsung ke tulang adalah teknik operasi yang biasa dilakukan. Laporan ini bertujuan untuk menunjukkan dan menggambarkan hasil dari penggunaan cancellous screw dengan washer untuk mengatasi drop foot. Seorang laki-laki berusia 49 tahun datang dengan keluhan adanya kelemahan di bagian kaki kirinya disertai dengan nyeri, dan kebas. Gejala ini muncul setelah pasien mengalami riwayat trauma berupa kecelakaan bermotor. Pada pemeriksaan fisik menunjukkan adanya gangguan pergerakan kaki yang terbatas, ketidak mampuan untuk dorsofleksi kaki, dan gaya berjalan menyeret atau stepping gait. Hasil pemeriksaan EMG mengkonfirmasi adanya neuropati motorik pada saraf peroneal dan tibialis kiri. Teknik transfer tendon tibialis posterior adalah prosedur bedah yang digunakan sebagai tatalaksana drop foot. Setelah tiga bulan evaluasi pascaoperasi terjadi peningkatan dari skor Stanmore Drop Foot Assesment Quisioner. Prosedur transfer tendon tibialis posterior dengan teknik fiksasi screw dapat menjadi salah satu pilihan pengobatan yang dapat diandalkan dan menghasilkan hasil outcome pasien yang lebih baik dalam mengatasi drop foot