Remaja yang kekurangan gizi berisiko mengalami gangguan perkembangan sistem reproduksi, diantaranya gangguan menstruasi, infertilitas, dan masalah kehamilan. Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yang rendah, menyebabkan kurangnya kesadaran remaja tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan reproduksi atau mempunyai konsep yang salah terhadap kesehatan reproduksi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang gizi dan kesehatan reproduksi serta memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi dini tanda dan gejala pada tahap awal gangguan sistem reproduksi. Kegiatan pengabdian tersebut dilaksanakan di SMAN 30 Jakarta dengan jumlah responden sebanyak 40 orang, menggunakan metode ceramah (penyuluhan) dan diskusi dengan menggunakan media edukasi adalah powerpoint dan food model. Hasil menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswi sebelum diberikan edukasi 51,3 meningkat sebesar 41,7 poin menjadi 93 setelah diedukasi dengan persentase peningkatan yaitu sebesar 81,3 %. Hasil pre test siswi mayoritas dengan kategori kurang yaitu sebanyak 26 siswi (65%) dan dari hasil post test pengetahuan siswi meningkat dengan kategori baik sebanyak 30 siswi (75%). Kegiatan ini efektif meningkatkan pengetahuan siswi setelah tentang gizi seimbang dan kesehatan reproduksi