Permasalahan penelitian ini yaitu rendahnya kemampuan motorik halus anak.. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas anak dan menganalisis hasil perkembangan motorik halus anak dalam kegiatan menggunting dan menempel. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif. setting penelitian pada anak kelompok B TK Islam Bakti 1 Banjarmasin yang berjumlah 16 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara dan penilaian pada kegiatan menggunting dan menempel. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan cross tab dan train analisis berdasarkan data-data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1 mendapatkan skor 32 kategori “Baik” dan terus meningkat hingga pertemuan 4 mendapatkan skor 37 kategori “Sangat Baik”. Aktivitas anak pada pertemuan 1 mendapat persentase 25% kategori “Kurang Aktif” dan terus meningkat hingga pertemuan 4 mencapai 94% kategori “Sangat Aktif”. Hasil perkembangan motorik halus pada pertemuan 1 mendapat persentase 25% dan terus meningkat hingga pertemuan 4 mencapai 94% anak berhasil berkembang kategori “Berkembang Sangat Baik”. hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Project Based Learning, Direct Instruction dan Media Bahan Alam dapat mengembangkan aktivitas guru, aktivitas anak dan hasil perkembangan motorik halus. Disarankan bagi kepala sekolah, guru dan penelitian berikutnya dapat menjadi bahan informasi untuk memperbaiki pembelajaran pada anak.