Masa remaja adalah periode kritis yang penuh dengan dinamika perkembangan emosi, sosial, dan akademik. Di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), banyak siswa menghadapi tantangan seperti krisis identitas, tekanan teman sebaya, masalah keluarga, serta kecemasan akademik. Artikel ini mengeksplorasi peran strategis bimbingan dan konseling dalam mendampingi remaja melewati masa transisi ini. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi lapangan dan wawancara dengan guru BK di beberapa SMP di Sulawesi Utara, ditemukan bahwa layanan konseling mampu membentuk kesadaran diri, meningkatkan keterampilan sosial, serta membantu siswa menghadapi tekanan psikis dan tantangan akademik. Dengan integrasi pendekatan psikologis, pedagogis, dan nilai-nilai spiritual, konseling menjadi ruang aman dan suportif bagi remaja untuk bertumbuh secara utuh. Artikel ini menegaskan pentingnya konselor sekolah dalam membentuk karakter remaja serta menciptakan budaya sekolah yang sehat dan peduli.