Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPPKn) dinilai siswa kelas VIII SMP IT Tahfidzil Qur’an Tulungagung pelajaran membosankan, membuat jenuh, karena mata pelajaran ini terkesan hafalan dan teoritik, apalagi dalam penyampaianya kurang varisasi sehingga siswa kurang paham dan hasil belajar siswa menurun rata-rata dibawah kreteria Ketuntasan Minimal (KKM). Oleh karena itu diperlukan metode pembelajaran yang mampu mengubah stigma buruk yang dianggap siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi upaya pemberantasan korupsi pada mata pelajaran PPKn kelas VIII SMP IT Tahfidzil Qur’an Tulungagung. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa diatas, ada beberapa temuan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu: skor rata- rata aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran PPKn sebesar 85,24%; Skor rata- rata aktivitas siswa yang kurang relevan dengan pembelajaran PPKn hanya sebesar 12,35%. Skor rerata pemahaman siswa tentang masalah korupsi sebesar 92,59% dan ketuntasan belajar sebesar 92,59%. Dari temuan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PPKn pada materi pemberantasan Korupsi Siswa kelas VIII SMP IT Tahfidzil Qur’an Tulungagung dan menjadikan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar.